RIAU ONLINE, PEKANBARU - Load factor atau keterisian penumpang bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) tahun 2024 terbilang rendah. Pengelola bus TMP mencatat bahwa loading factor bus angkutan massal ini di angka 20 persen.
"Karena belum maksimal, kita masih di kisaran 20 persen, kita berharap capaian bisa 30 persen," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso, Jumat 10 Januari 2024.
Upaya peningkatan capaian load factor dengan menyediakan feeder. Saat ini proses uji coba angkot listrik masih berjalan di dua rute yakni Jalan Purwodadi-Jalan HR Soebrantas dan Jalan Cipta Karya-Jalan HR Soebrantas.
"Kita harapkan feeder bisa mendorong load factor untuk mendukung bus TMP di jalur utama," paparnya.
Yuliarso menegaskan, bus TMP berupa menjadi moda transportasi massal yang nyaman bagi masyarakat. Ia mengajak semua pihak berkolaborasi mendukung angkutan massal ini agar bisa beroperasi optimal.
Dirinya menilai banyak hal positif ketika bus TMP menjadi moda transportasi massal bagi warga. Salah satunya mengurangi dampak polusi hingga mengurangi kemacetan di jalanan.
"Macet tentu berdampak untuk ekonomi, maka dengan moda transportasi massal bisa jadi pilihan, mencegah kemacetan," imbuhnya.
Alokasi anggaran untuk mendukung operasional bus TMP mencapai Rp 30 Miliar hingga 35 Miliar. Pengelola bus TMP yang beroperasi mencapai 38 unit hingga 40 unit.
"Kami berharap ada dukungan semua pihak, dalam mengoptimalkan bus TMP," harapnya.