RIAU ONLINE, PEKANBARU - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau melaksanakan Apel kesiapan Operasi Lilin LK 2024 dalam rangka Pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Sabtu, 21 Desember 2024.
Operasi Lilin LK 2024 dimulai tanggal 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. Apel tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Lalulintas Polda Riau, Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat.
Kombes Taufiq mengatakan kalau kegiatan apel kesiapan tersebut merupakan langkah awal dalam rangka memberikan jaminan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban masyarakat, terutama dalam mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Kombes Taufiq juga mengingatkan seluruh personel yang terlibat tentang pentingnya peran serta kontribusi setiap individu dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamseltibcarlantas).
Menurutnya, apel kesiapan ini bukan hanya simbolis, namun juga merupakan bentuk nyata kesiapan seluruh jajaran Polda Riau dalam melaksanakan tugas yang diembankan.
“Operasi Lilin LK-2024 ini adalah bagian dari upaya kita untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, baik yang merayakan Natal maupun yang menyambut Tahun Baru."
"Setiap anggota harus memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan rencana operasi (Renops) dan surat perintah (Sprin) yang telah diterbitkan,” ujar Kombes Taufiq, Sabtu, 21 Desember 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Dirlantas Polda Riau juga menyampaikan beberapa isu strategis yang perlu mendapat perhatian serius selama pelaksanaan operasi.
Salah satu masalah yang dihadapi pada Nataru kali ini adalah potensi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar, yang diperkirakan dapat menimbulkan kemacetan di sejumlah SPBU di Kota Pekanbaru.
Selain itu, kondisi jalan yang rusak atau belum diperbaiki juga berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
“Saya berharap seluruh Satgas, terutama Satgas Kamseltibcarlantas, dapat mengantisipasi permasalahan tersebut dengan melakukan upaya pencegahan dan mitigasi yang tepat. Hal ini untuk meminimalisir kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, serta menjaga kenyamanan masyarakat,” jelasnya.
Untuk menjaga agar situasi tetap kondusif, Dirlantas Polda Riau juga menginstruksikan peningkatan patroli dan razia terhadap pelanggaran lalu lintas seperti balap liar, penggunaan knalpot brong, serta pelanggaran lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.
“Patroli dan razia akan dilaksanakan secara rutin dan terkoordinasi untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang meresahkan masyarakat. Kami juga akan berfokus pada pengamanan lokasi-lokasi keramaian dan jalur-jalur vital,” tegasnya.
Selama operasi berlangsung, sebanyak 58 pos pengamanan akan disebar di seluruh wilayah hukum Polda Riau, yang terdiri dari 37 Pos Pam, 19 Pos Yan, dan 2 Pos Terpadu. Pos-pos ini akan menjadi tempat bagi petugas untuk melaksanakan pengamanan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Pos-pos ini bukan hanya sebagai tempat pengamanan, tetapi juga sebagai tempat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami ingin hadir di tengah-tengah masyarakat, membantu mereka agar mereka merasa aman dan nyaman selama perayaan Nataru ini,” tambah Dirlantas.
Salah satu poin penting yang ditekankan oleh Dirlantas Polda Riau adalah pentingnya sinergi antar instansi dan stakeholder terkait selama pelaksanaan operasi.
"Seluruh Satgas kita minta untuk dapat bekerjasama dengan instansi lain seperti Dinas Perhubungan, Pemerintah Daerah, serta instansi terkait lainnya untuk menciptakan situasi yang aman dan terkendali," pungkasnya.