RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bahan Bakar Minyak (BBM) kerap menjadi barang langka jelang momen akhir tahun. Kondisi tersebut terbukti dari panjangnya antrean kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Pekanbaru.
Antrean kendaraan mengular hingga ke bahu jalan di SPBU Jalan Arifin Ahmad. Kondisi serupa juga terjadi di SPBU Jalan Soekarno Hatta, Jalan SM Amin, Jalan Durian, Garuda Sakti dan SPBU Jalan Dharma Bakti.
Antrean tersebut terjadi khususnya untuk pembelian BBM jenis solar subsidi dan sudah berlangsung selama sepekan terakhir. Akibatnya, puluhan kendaraan roda empat mengular hingga ke bahu jalan memicu kemacetan karena mesti antre hingga berjam-jam.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memprediksi adanya peningkatan konsumsi BBM selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
"Konsumsi saat ini 2.580 KL/Day dan sudah mulai kita lakukan peningkatan penyaluran sampai 2.800 KL/day," ujar Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Selasa 17 Desember 2024.
Sementara itu, konsumsi Gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex) diprediksi mengalami penurunan sebesar 6,9 persen atau 2.931 KL menjadi 2.728 KL per hari karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang atau truk.
"Adanya peningkatan kebutuhan masyarakat sebelum liburan. Hal ini membuat masyarakat mengejar seluruh pengiriman sesegera mungkin sebelum libur panjang akhir tahun," paparnya.
Pihaknya memastikan kelancaran pendistribusian energi selama Natal dan Tahun Baru. Pertamina Patra Niaga Regional telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nataru dan beroperasi mulai hari Senin, 16 Desember 2024 hingga Kamis, 9 Januari 2025.
"Kami memastikan pasokan BBM di seluruh Terminal BBM dan SPBU di wilayah Riau mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Satgas Nataru," ujar Satria.
Lebih lanjut ia menyampaikan, Pertamina tetap melakukan penambahan pasokan di jalur-jalur strategis sehingga kebutuhan BBM dapat tetap terpenuhi.
"Kami menghimbau agar masyarakat tetap melakukan aktivitas seperti biasa dan tidak perlu panic buying atas pembelian solar," imbaunya.