Nama 4 Pendaki Riau Korban Erupsi Marapi Akan Diabadikan di Monumen Peringatan

Gunung-Marapi-erupsi3.jpg
(Istimewa/ANTARA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Nama empat orang pendaki asal Provinsi Riau, yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar), pada 3 Desember 2023 lalu, akan diabadikan dalam monumen peringatan.

Hal ini disampaikan Wali Nagari Desa Batu Palano Kecamatan Sungai Pua Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar, Darizal, pada Kamis, 5 Desember 2024. Ia menyebut keempat nama tersebut akan dicatat bersamaan dengan 20 pendaki yang menjadi korban lainnya.

"Insya Allah kita akan membangun monumen untuk mengenang para pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi tahun lalu," ujarnya.

Ia menjelaskan, rencana pembangunan monumen ini sudah disetujui oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, selaku pengelola kawasan hutan di Gunung Marapi.

"Ini adalah inisiatif dari keluarga korban, kemudian mendapatkan respon positif dari BKSDA. Saat ini kita menunggu revisi anggaran," jelasnya. 



Rencananya, pembangunan monumen akan dilokasikan di kawasan hutan BKSDA, tepatnya di daerah Pasanggrahan, Desa Batu Palano, titik awal proses pendakian menuju puncak. 

Selain nama nantinya juga cantumkan asal daerah korban pendaki termasuk universitas korban.

"Sudah disurvei lokasinya. Mudah-mudahan secepatnya dibangun," jelas Darizal.

Di Riau sendiri salah satu korban erupsi Gunung Marapi Sumbar adalah Muhammad Adan (21), mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR). Paman korban Sudirman membenarkan sudah menerima informasi dari Wali Nagari Batu Palano terkait rencana pembangunan monumen korban erupsi tersebut.

"Sudah diberitahu," ungkap Sudirman.

Selain Muhammad Adan, tiga korban lainnya adalah Nazatra Adzin Mufadhal, Muhamad Wilki Saputra, Ilham Nanda Bintang. Keempatnya dinyatakan meninggal dunia.