RIAU ONLINE, ROHUL - Kapolres Rokan Hulu (Rohul), AKBP Budi Setiyono bersama sejumlah pejabat daerah, melakukan peninjauan langsung terhadap kondisi Jembatan Sungai Rokan yang rusak akibat dampak tingginya curah hujan.
Kerusakan jembatan yang miring ini disebabkan oleh derasnya aliran Sungai Rokan yang menggenangi jembatan tersebut, mengganggu kelancaran arus transportasi di Kecamatan Ujung Batu dan Hulu Sungai Rokan.
Peninjauan ini dilakukan untuk melihat langsung dampak kerusakan jembatan yang sangat berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
AKBP Budi dalam kesempatan tersebut mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keselamatan pengguna jalan, khususnya kendaraan berat yang melintasi jembatan tersebut.
“Kerusakan pada jembatan ini mengancam keselamatan warga yang melintas, terutama kendaraan berat yang berisiko menyebabkan kerusakan lebih parah pada struktur jembatan,” ujar Budi Setiyono, Senin, 25 November 2024.
Untuk itu, dalam upaya menjaga keselamatan masyarakat, seluruh pihak yang terlibat telah sepakat untuk melakukan sejumlah langkah pengamanan. Berdasarkan arahan yang disampaikan oleh Kapolres, bersama Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten Rohul, serta masyarakat setempat, beberapa kebijakan segera diterapkan.
Di antara langkah tersebut adalah pemberlakuan sistem buka-tutup jalan secara bergantian. Jalan dari arah Pasir Pengaraian menuju Ujung Batu dan sebaliknya akan diberlakukan buka-tutup dengan menggunakan lajur sebelah timur dari jembatan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan yang dapat terjadi akibat kerusakan jembatan.
Selain itu, untuk kendaraan roda enam ke atas atau kendaraan bermuatan berat, Kapolres menghimbau agar tidak melewati Jembatan Sungai Rokan setelah pukul 18.00 WIB.
“Kami juga meminta pengendara untuk memilih jalan alternatif lainnya, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Masyarakat setempat dan para pengendara diminta untuk mengikuti aturan yang ditetapkan guna mengurangi potensi bahaya yang lebih besar.
Budi juga menekankan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak, baik dari pemerintah daerah, legislatif, maupun masyarakat, untuk menjaga keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas, sembari menunggu perbaikan lebih lanjut terhadap jembatan yang rusak.
"Dengan adanya upaya kolaboratif ini, diharapkan arus lalu lintas dapat tetap berjalan lancar, meskipun dalam kondisi darurat, dan kerusakan jembatan dapat segera diperbaiki demi kepentingan bersama," pungkasnya.