Cagubri Nomor Urut 02, Muhammad Nasir menyindir kepada Cagubri Nomor Urut 1, Abdul Wahid saat Debat Kedua Pilgubr, di SKA Co-Ex, Minggu, 17 November 2024 malam.
(Istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Calon Gubernur Riau nomor urut 02, Muhammad Nasir, ingin membuka kawasan hijau atau kawasan hutan sebagai perkebunan rakyat. Perkebunan ini diharapkan dapat menopang kesejahteraan masyarakat di kabupaten/kota di Provinsi Riau.
Hal ini disampaikannya saat menjawab pertanyaan panelis, soal ekonomi hijau pada agenda Debat Kedua Pilgubri 2024, Minggu, 17 November 2024.
"Hari ini kawasan hijau masih menjadi kawasan hutan. Begitu kami jadi gubernur, kami akan minta kepada Pak Prabowo agar seluruh kawasan ini dibangun menjadi kawasan perkebunan rakyat, yang akan kami berikan kebun ini kepada masyarakat, untuk menghilangkan kemiskinan masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, Nasir mengatakan bahwa pemberantasan kemiskinan adalah fokus utama kepemimpinannya. Sehingga, pihaknya belum bisa mengacu pada persoalan lingkungan.
"Kami tidak akan mengacu pada putusan luar soal lingkungan. Kita ingin masyarakat kita hidup sejahtera dulu, makmur. Yang penting bagaimana kita membangun tata ruang dengan baik.
Menghubungkan 12 kabupaten/kota untuk pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Selain itu, untuk di bagian pesisir, Nasir mengatakan pihaknya merencanakan pengelolaan laut yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat di bagian pesisir.
"Lautnya kita kelola, pasar pelelangannya kita siapkan. Harga yang bagus dan bernilai (kita upayakan) untuk masa depan masyarakat tersebut," jelasnya.
Ia menjelaskan, hari ini di bagian pesisir Riau, beras dan minyak diperjualbelikan dengan kantong kecil. Hal ini dikarenakan belum ada pasar yang pasti.
"Maka, jika kami jadi gubernur kami akan terapkan pada pasar lelang ini, semua harga sesuai dengan harga pasar. Pertumbuhan ekonomi menjadi pasti bagi masyarakat, ini yang penting," tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga ingin mengatur tata ruang hutan dan kota. Contohnya adalah perhutanan di Kota Dumai.
"Hari Ini Dumai dikelilingi dengan hutan yang tidak pasti dan tidak bisa berkembang. Kami akan membangun Kota Dumai dan meminta izin Pak Prabowo agar melepas regulasi hutan di Dumai dan menjadikan ikon pelabuhan internasional di Kota Dumai," pungkasnya.