RIAU ONLINE, PEKANBARU - Calon Wakil Gubernur Provinsi Riau, SF Hariyanto mengatakan pada 2023, APBD Provinsi Riau mengalami defisit sebesar Rp1,7 triliun. Namun, ia mengatakan, dirinya sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) saat itu berhasil menyelesaikan persoalan tersebut.
Hal itu disampaikannya saat menjawab pertanyaan Calon Gubernur Riau, Syamsuar mengenai bagaimana Paslon 01 akan menyelesaikan defisit anggaran sebesar Rp1,3 triliun dalam APBD Riau 2025, Minggu, 17 November 2024.
"Mungkin karena sudah tua, Pak Syamsuar sudah lupa, ini kasihan. Tahun 2023 kita defisit Rp1,7 triliun. Waktu itu saya Ketua TAPD, kita selesaikan. Saya rasionalisasi kegiatan yang tidak penting, skala prioritas, kita potong," jelasnya.
Oleh karenanya, ia mengatakan bahwa defisit anggaran di APBD 2025 juga masih ditutupi, karena masih ada anggaran yang belum masuk dari pusat.
"Ada TW 4 yang belum masuk dari pusat, nilainya sekitar Rp400 miliar. Dana pajak kendaraan bermotor nilainya Rp80 miliar sebulan, kali 3 (bulan) nilainya Rp240 miliar. PI dari PHR belum masuk. Artinya, APBD 2025 belum dibahas, kok tahu ada defisit, kayak dukun aja Pak Syamsuar," jelasnya.
Lebih lanjut, Abdul Wahid juga menimpali bahwa selama tahun anggaran belum selesai, belum bisa ada keputusan apakah defisit atau tidak.
"Kalau belum selesai tahun anggaran, belum bisa dikatakan defisit," pungkasnya.