RIAU ONLINE, PEKANBARU - Suasana haru menyelimuti kedatangan kedua orang tua almarhum Prada Josua, Nursinta Tauli Boru Lumban Gaol dan Wilson Tobing, di Kantor Denpom 1/3 Pekanbaru.
Mereka mendesak Detasemen Polisi Militer (Denpom) Pekanbaru untuk menyelidiki kematian putra mereka yang dilaporkan sebagai kasus gantung diri.
Kedatangan keluarga beserta kuasa hukum, Freddy Simanjuntak, bertujuan untuk mengklarifikasi terkait pembatalan ekshumasi dan autopsi jenazah Prada Josua yang semula direncanakan oleh Denpom Pekanbaru.
Ibu almarhum Josua pun tak mampu menahan tangis dan teriakan di halaman kantor Denpom 1/3 Pekanbaru, memohon keadilan atas kematian anaknya yang diduga ada kejanggalan.
Kedua orang tua merasa kecewa karena otopsi yang seharusnya dilakukan pada Selasa kemarin dibatalkan.
Sebelumnya, pihak keluarga sudah mengirimkan surat permohonan pelaksanaan otopsi ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru namun ditolak dengan alasan tidak ada surat permintaan resmi dari penyidik Detasemen Polisi Militer 1/3 Pekanbaru.
Freddy Simanjuntak menyatakan, pengaduan keluarga sudah ditingkatkan setelah sebelumnya berbentuk laporan dumas. Keluarga berharap kasus kematian Josua dapat segera diproses secara transparan dan profesional.
“Sebelumnya pihak keluarga sudah mengajukan permohonan otopsi kepada pihak Rumah Sakit Bhayangkara dan pihak Denpom. Tapi ketika itu dibatalkan oleh rumah sakit karena belum ada surat tertulis dari pihak Denpom untuk pelaksanaan otopsi,” terangnya.
“Puji syukur laporan yang awalnya berbentuk dumas sudah ditingkatkan menjadi Laporan Polisi dan itu ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan. Pihak keluarga tadi sudah dimintai keterangan dan pihak Denpom berjanji akan segera melaksanakan otopsi,” sambungnya.
Sementara itu, pihak keluarga menegaskan bahwa tidak menerima klaim bahwa Josua bunuh diri. Mereka menemukan sejumlah kejanggalan dalam peristiwa kematian putra mereka. Kasus ini masih terus dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
"Saya berharap hasil autopsi nanti bisa menjelaskan kebenaran atas kematian anak saya," ujar Wilson Tobing, ayah Josua.
Sebelumnya, Prada Josua ditemukan tewas gantung diri di Batalyon Infanteri 132 Bima Sakti, Kabupaten Kampar, Riau, pada 30 Juni lalu sekitar pukul 22.30 WIB, dilaporkan sebagai bunuh diri akibat putus cinta, keluarga menduga ada kejanggalan atas peristiwa tersebut.