RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengelolaan layanan parkir di Kota Pekanbaru dengan pemanfaatan teknologi untuk mendukung jasa layanan parkir sudah diterapkan. Namun penerapannya belum optimal sehingga butuh pembenahan di masa mendatang.
Pemanfaatan mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk pembayaran jasa layanan parkir secara non tunai belum optimal. Padahal penggunaan EDC menunjang pembayaran non tunai jasa layanan parkir sudah menyebar di seratus titik.
"Tapi sekali lagi pelaksanaan di lapangan ada beberapa lokasi terdapat kendala, itu harus inovasi untuk optimalkan pembayaran parkir non tunai," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru, Yuliarso, Selasa 5 November 2024.
Ia mengatakan, pembayaran secara non tunai tentu butuh komitmen bersama. Yuliarso mendorong agar pembayaran jasa layanan parkir secara non tunai bisa meningkat tahun depan.
Pihaknya juga menerapkan teknologi CCTV untuk memantau aktivitas jukir di titik parkir yang ada. Ia mendorong agar pengelola bisa mengoptimalkan pengawasan jukir dengan adanya teknologi ini.
Yuliarso menambahkan, untuk pendapatan daerah dari sektor jasa layanan parkir diprediksi mencapai Rp 16 miliar. Sedangkan pendapatan daerah dari sektor jasa layanan parkir sudah mencapai Rp 13 miliar.
"InsyaAllah tinggal dua bulan lagi, tapi kita optimis bisa kejar target sampai akhir tahun," ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, para jukir mendapat pelatihan dan pembinaan secara berkelanjutan. Adanya pembinaan itu guna memastikan para jukir tetap bertugas sesuai SOP yang ada.
"Supaya standar layanan bagi pengguna jasa layanan parkir semakin meningkat," tutupnya.