Bunda, Kenali Jenis Vaksin Anak Sesuai Umur Agar Imun Si Kecil Kuat

Ilustrasi-imunisasi-polio2.jpg
(ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Untuk memperkuat imun atau kekebalan tubuh anak dalam menangkal virus penyakit, vaksinasi atau imunisasi merupakan salah satu cara yang diperlukan.

Imunisasi dasar yang lengkap terdiri dari beberapa jenis vaksin, yaitu vaksin polio, BCG, DPT, dan lainnya. Imunisasi tersebut pun harus diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Berikut adalah urutan imunisasi dasar lengkap dari Kemenkes dan IDAI yang dapat diikuti oleh masyarakat Indonesia:

1. Usia 0–6 Bulan

Jadwal imunisasi dasar lengkap pada anak usia 0–6 bulan adalah sebagai berikut:

Hepatitis B

Vaksin ini adalah aksin yang diberikan untuk mencegah infeksi virus hepatitis B (HBV) yang dapat menyebabkan gangguan pada organ hati. Diberikan empat kali, yaitu 24 jam setelah bayi lahir, kemudian di usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan ketika bayi berusia 18 bulan.

DPT

Vaksin Difteri Pertusis Tetanus (DPT) adalah imunisasi yang diberikan kepada anak untuk mencegah tiga penyakit berbahaya, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Diberikan sebanyak tiga kali, yaitu di usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan dua kali pada usia 18 bulan dan 5–7 tahun.

BCG

Vaksin BCG bertujuan untuk melindungi bayi dari penyakit tuberkulosis (TBC) dan radang otak (meningitis). Vaksin ini bekerja dengan cara melindungi bayi dari infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan TBC.  

Vaksinnya diberikan satu kali pada usia 0–1 bulan.

HiB

Vaksin Hib dapat mencegah penyakit Haemophilus influenzae tipe b (Hib), yang menyebabkan berbagai macam infeksi. Diberikan sebanyak tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan satu kali saat usia 18 bulan.

Polio

Vaksin polio digunakan untuk menguatkan imunitas dari virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Vaksin polio oral diberikan ketika bayi lahir sampai berusia 1 bulan. Sementara itu, vaksin polio suntik setidaknya perlu diberikan 2 kali sebelum anak berusia 1 tahun. 

Kemudian, pemberian vaksin polio oral maupun suntikan juga akan dilakukan secara berulang setiap bulan, yaitu usia 2, 3, dan 4 bulan. 


PCV (pneumokokus)

Pemberian vaksin PCV dilakukan sebanyak tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin booster akan diberikan saat usia 12–15 bulan. 

Rotavirus

Rotavirus jenis monovalen akan diberikan sebanyak dua kali. Dosis pertama pada usia 6 minggu dan dosis kedua diberikan 4 minggu setelahnya, atau maksimal usia bayi 24 minggu. Sementara itu, Rotavirus jenis pentavalen akan diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pada usia 6–12 minggu, kemudian dosis kedua dan ketiganya diberikan 4–10 minggu setelahnya. Imunisasi ini harus selesai saat anak berusia 32 minggu.

2. Usia 6–12 Bulan

Kemudian, ketika anak sudah mencapai usia 6–12 bulan, beberapa imunisasi yang wajib diberikan adalah:

Influenza

Imunisasi ini akan diberikan kepada anak saat berusia 6 bulan, dilanjutkan dengan pemberian setahun sekali ketika memasuki usia 18 bulan hingga 18 tahun.

Japanese Encephalitis (JE)

JE diberikan satu kali ketika anak berusia 9 bulan, dilanjutkan dengan booster saat anak berusia 2–3 tahun.

MMR

Vaksinasi ini diberikan ketika anak memasuki usia 9 bulan, lalu dilanjutkan booster saat usia 18 bulan atau ketika memasuki usia 5–7 tahun.

3. Usia 12–24 Bulan

Ketika memasuki usia satu tahun, sejumlah imunisasi yang tak kalah penting dan perlu diberikan kepada anak di antaranya

Hepatitis A

Diberikan sebanyak dua kali dimulai pada usia 12 bulan dan dilanjutkan dengan interval 6–12 bulan setelah dosis pertama.

Varisela

Pemerian varisela dilakukan dua kali ketika anak berusia 12–18 bulan dengan jarak untuk dosis keduanya adalah 6 minggu sampai 3 bulan.

4. Usia 2–18 Tahun

Sementara itu, jadwal imunisasi untuk anak usia 2–18 tahun adalah sebagai berikut:

Tifoid

Diberikan sekali pada usia 2 tahun, lalu diberikan ulang setiap 3 tahun sekali sejak usia 5–18 tahun.

Dengue

Diberikan sebanyak tiga kali dalam rentang usia 9–16 tahun, dengan masing-masing dosisnya berjarak 6 bulan.

HPV

Diberikan kepada anak perempuan dua kali dalam rentang usia 9–14 tahun dengan arak 6–15 bulan setiap dosisnya.

Bagaimana Jika Anak Belum Mendapatkan Vaksin?

Langkah utama apabila anak anda ternyata belum mendapatkan vaksin seperti uraian diatas, maka segera berkonsultasi dengan dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. 

Umumnya, vaksinasi susulan bisa dilakukan untuk beberapa jenis vaksin. Namun, tidak semua vaksin dapat diberikan jika usia anak sudah jauh di atas target.

Karenanya, penting bagi setiap orang tua untuk memastikan buah hatinya mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal imunisasi dasar lengkap yang telah ditetapkan.