RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penyebaran penyakit Malaria di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sudah mencapai 128 kasus berdasarkan data Selasa, 15 Oktober 2024. Penyebaran Kasus Malaria ini pertama kali ditemukan di Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Inhil.
Penanggung Jawab Malaria Fungsional Epidemiologi Madya Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Musfardi Rustam mengatakan, saat ini penyebaran Malaria sudah sampai ke dua desa lainnya.
"Kasus Malaria yang ditemukan sudah berjumlah 128 kasus. Total kasus ini berdasarkan pemeriksaan di tiga desa sekitar yakni Desa Kuala Selat, Simbar dan Pejuru," ujarnya, Rabu, 16 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, penanggulangan Malaria sudah dikoordinasikan bersama Diskes Kabupaten Inhil dengan membangun posko kesehatan. Meskipun sudah masuk Kejadian Luar Biasa (KLB), namun ia menjelaskan belum ada pasien yang terinfeksi dalam keadaan sakit parah.
Sebelumnya, Diskes Riau juga sudah menerima bantuan obat-obatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupa obat Dihydroartemisinin-Piperaquine (DHP). Obat-obatan ini juga sudah disalurkan kepada wilayah yang terinfeksi.
"Dengan adanya bantuan dari Pemerintah pusat, diharapkan penularan malaria di Riau dapat ditekan, dan masyarakat dapat kembali hidup sehat serta terhindar dari bahaya penyakit tersebut," jelasnya.
Kemudian, untuk mencegah penyebaran kasus berlanjut, ia mengimbau masyarakat menjalankan pola hidup sehat, membersihkan lingkungan sekitar, dan memakai kelambu untuk mencegah masuknya nyamuk malaria.
"Untuk pencegahan semakin banyaknya kasus malaria, masyarakat diimbau untuk hidup sehat, membersihkan lingkungan sekitar, terutama sanitasi, dan memakai kelambu agar tidak digigit nyamuk, karena ini cara yang paling efektif," pungkasnya.