THL dan Honorer Jadi Beban Operasional RSD Madani, Bakal Diseleksi Ulang

RSD-Madani-Pekanbaru-1.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru bakal melakukan seleksi ulang terhadap seluruh Tenaga Harian Lepas (THL) dan tenaga honor di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru.

Upaya tersebut dilakukan lantaran jumlah THL dan honorer di RSD Madani sudah terlalu banyak. Kondisi ini menjadi beban tersendiri bagi anggaran operasional rumah sakit milik Pemerintah Kota Pekanbaru tersebut.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, efisiensi pun segera dilakukan untuk mencegah beban anggaran bagi rumah sakit ini.

"Banyaknya jumlah THL dan tenaga honor jadi bahasan kita belakangan ini, kita akan lakukan efisiensi terhadap jumlah mereka yang terlalu banyak," tegas Ingot, Minggu 13 Oktober 2024.

Ingot menyebut bakal ada seleksi ulang bagi THL dan honorer di rumah sakit daerah itu dalam waktu dekat. Seleksi ini untuk memastikan jumlah dan komposisi pegawai sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.


Sementara saat ini, kata dia, jumlah kebutuhan THL dan tenaga honor di rumah sakit ini masih proses finalisasi. Ia berharap dalam waktu dekat bisa dipastikan kebutuhan THL dan tenaga honor di RSD Madani.

Ingot menambahkan, setelah assesment tentu operasional rumah sakit ini lebih efisien. Ia tidak ingin banyak THL dan tenaga honor tapi tidak produktif. Apalagi efisiensi ini bukan sekedar mengurangi jumlah.

"Kan tidak mungkin admin absensi saja sepuluh orang, itu terlalu banyak. Jadi satu atau dua orang saja cukup, kalau sepuluh orang kan jadi beban operasional," ungkapnya.

Direksi RSD Madani Pekanbaru sedang mengkaji peta jabatan dan kebutuhan SDM di rumah sakit bersama Bagian Organisasi dan Tata Laksana Setdako Pekanbaru. Mereka kembali melakukan kajian karena selama ini untuk belanja pegawai di rumah sakit itu cukup besar.

"Sekaligus kita evaluasi bahwa kebutuhan real kita itu berapa, supaya nanti rumah sakit ini tidak terbebani dengan belanja kebutuhan tidak efisien," tandasnya.