Laporan: Afifah Zahrah Zabaldi
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Stunting adalah kondisi pertumbuhan tinggi badan anak terhambat akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan, yang mencakup masa kehamilan hingga usia dua tahun.
Anak-anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan standar pertumbuhan sehat untuk usia mereka. Kondisi ini dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Stunting dapat disebabkan dari berbagai faktor, di antaranya kekurangan gizi yang terjadi karena pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya nutrisi penting dalam tubuh, infeksi penyakit yang berulang. Kondisi sosial ekonomi yang berdampak kepada susahnya untuk mengakses makanan bergizi, kurangnya pemahaman orang tua soal pentingnya gizi seimbang bagi anak, dan faktor lingkungan seperti sanitasi buruk yang berisiko infeksi ataupun penyakit juga menjadi pemicu terjadinya stunting pada anak.
Di Kota Pekanbaru, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Pekanbaru, Muhammad Amin, menyebut angka prevalensi stunting saat ini sudah jauh di bawah target nasional, yakni 14 persen
Sementara itu, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Disdalduk KB Kota Pekanbaru menargetkan angka prevalensi stunting menjadi 8,2 persen atau hanya turun sekitar 0,5 persen dari saat ini yang berkisar pada angka 8,7 persen. Hal ini sesuai dengan target Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru pada 2025.
Untuk itu, Disdalduk KB Kota Pekanbaru tengah berupaya agar angka stunting di Kota Bertuah dapat mengalami penurunan dalam bulan per bulan.
Ada sejumlah upaya untuk mengatasi stunting yang masih menjadi masalah nasional di Indonesia, yakni:
1. Pendidikan Gizi
Mengedukasi para orang tua tentang gizi seimbang dan pentingnya makanan bergizi bagi tumbuh kembang anak.
2. Peningkatan Akses Makanan Bergizi
Memastikan setiap keluarga memiliki akses yang cukup untuk makanan sehat dan bergizi terutama di daerah daerah yang rentan
3. Perawatan Kesehatan
Meningkatkan layanan kesehatan, seperti imunisasi dan pengobatan untuk penyakit infeksi
4. Program Intervensi Gizi
Melaksanakan program penyuluhan dan pembagian makanan bergizi tambahan bagi ibu hamil dan anak anak
5. Kerjasama Multisektoral
Kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta dalam menangani stunting di daerahnya masing-masing.
Stunting adalah masalah kesehatan yang sudah tak jarang terdengar di telinga masyarakat luas. Stunting juga memiliki dampak yang serius bagi tumbuh kembang generasi penerus indonesia.
Dengan edukasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, dapat dipastikan adanya penurunan angka stunting di Pekanbaru. Kesadaran dan tindakan bersama adalah kunci untuk mengatasi tantangan ini demi masa depan yang lebih baik.