Pekanbaru Targetkan Prevalensi Stunting Turun 0,5 Persen di 2025

Stunting4.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru targetkan prevalensi stunting turun 0,5 persen pada tahun 2025. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Pekanbaru, Muhammad Amin.

"Kita upayakan angka prevalensi stunting bisa turun lagi pada tahun depan diprediksi sekitar 0,5 persen," kata Amin, dikutip dari ANTARA, Rabu, 2 Oktober 2024.

Upaya ini dilakukan melalui Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Disdalduk KB Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

TPPS dari Disdalduk KB Kota Pekanbaru menargetkan angka prevalensi stunting menjadi 8,2 persen atau hanya turun sekitar 0,5 persen dari saat ini yang berkisar pada angka 8,7 persen. 



Amin mengatakan, TPPS dari Disdalduk KB Kota Pekanbaru akan segera melakukan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) untuk melihat angka stunting dalam waktu dekat. 

Pada kesempatan tersebut, Amin membeberkan bahwa saat ini angka prevalensi stunting di Kota Pekanbaru sudah jauh dibawah target nasional yakni 14 persen. Namun, pihaknya tetap berupaya agar kondisi bulan per bulan bisa menurun. 

"Maka kita lakukan pembinaan dari hulu ke hilir, agar lebih kuat," ucapnya. 

Amin menjelaskan, tim TPPS dari Disdalduk KB Pekanbaru saat ini lebih banyak fokus dalam upaya perubahan perilaku melalui pendampingan sejak dari calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas serta bayi dua tahun.

"Kita juga coba lakukan terobosan bersama TPPS dalam upaya penanganan stunting, ada juga program bapak asuh anak stunting dan pendampingan dari para kader posyandu," ujarnya.

Amin menilai bahwa pelayanan posyandu sudah menjadi layanan primer. Ia menyebut bahwa tidak cuma bayi yang berada di posyandu tapi juga ibu hamil. 

"Tingkat kehadiran ibu hamil maupun ibu yang membawa bayinya memeriksakan kesehatan sudah cukup tinggi," ucapnya.