Polda Riau dan Seluruh Paslon Doakan Pilkada Damai bersama Ustaz Dasad Latif

Polda-riau-doa-bersama-paslon.jpg
(Dok. Polda Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Polda Riau mengundang seluruh pasangan calon (paslon) kepala daerah untuk doa bersama mewujudkan Pilkada damai dan kondusif, Selasa, 24 September 2024.

Doa bersama di Mapolda Riau yang turut mengundang ustaz kondang Das’ad Latif dan dihadiri 3.000 orang itu digelar diawali dengan salat subuh berjamaah.

Kapolda Riau Irjen M Iqbal mengatakan, untuk mewujudkan Pilkada damai, semua pihak harus duduk bersama dan bergandengan tangan agar situasi kondusif dapat tercipta.

"Sengaja kita undang seluruh pasangan calon gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati dan wali kota-wakil wali kota, tim pemenangan, partai pengusung,” katanya Irjen Iqbal.

"Forkopimda dan lain-lain untuk bermunajat kepada Allah agar selalu agar selalu dijaga kedamaian ya dan kondusif," ujar Irjen Iqbal.

Kehadiran Ustaz Das'ad Latif cukup menarik minat jamaah untuk hadir. Dalam tausiyahnya,  Ustaz Das’ad mengajak para kontestan Pilkada Riau untuk memaknai arti menjadi seorang pemimpin. 


“Intinya kita berdoa dan menyampaikan serta mengetuk hati nurani calon pemimpin-pemimpin ini di Provinsi Riau. Kondusifnya Provinsi Riau adalah hal yang paling utama, permusuhan tidak ada karena besok sudah mulai kampanye," pungkasnya.

Menurutnya, menjadi pemimpin merupakan suatu amanah yang harus dijaga. Ia pun berharap para calon pemimpin yang terpilih nanti dapat menggunakan jabatannya di jalan yang benar.

Gunakanlah jabatan pada jalan yang benar. Kita telah dibeli nikmat aman, nikmat alam. Maka jagalah amanah yang dititipkan Allah melalui rakyat ini," ungkapnya.

Selain itu, kata dia, negara yang kaya harus dikelola dengan baik, oleh pemimpin yang baik, dan disebut Khalifah, yakni pemimpin yang memikirkan rakyat.

"Untuk mengelola ini, maka pilihlah kepala daerah sesuai agama. Kalau memilih pemimpin ada kriteria yang jelas yakni, fathonah atau cerdas," terangnya.

"Kedua yakni tablig atau pandai menyampaikan kepada masyarakat. Kemudian siddiq dan amanah, yakni dapat dipercaya, ini yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin," kata dia.

"Allah tidak melarang umat menjadi pemimpin. Jadilah pemimpin, tapi dengan catatan, amanah," tutupnya.