Pj Wako Pekanbaru Tak Sengaja Sebut Jargon Satu Paslon saat Pidato: Mohon Maaf

Pj-Wako-Pekanbaru-risnandar-saat-pidato.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa menyebut jargon salah satu pasang calon atau paslon dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Pekanbaru.

Ia mengucapkannya saat menyampaikan arahan pada rapat pleno pengundian dan penetapan nomor urut paslon di Hotel Arya Duta Pekanbaru, Senin 23 September 2024.

Dirinya mengaku tidak sengaja menyebut kata Aman dalam pidatonya ketika menyampaikan bahwa Pekanbaru kondisinya aman. Padahal Aman merupakan jargon dari satu paslon yakni, Agung Nugroho-Markarius Anwar.

"Saya secara pribadi mohon maaf, tadi penyampaian saya yang sebenarnya ikut kebiasaan kita di dalam pemerintah, tadi sempat menyebutkan jargon satu paslon," ujarnya usai rapat pleno.



Dirinya menyampaikan klarifikasi bahwa hal itu tidak ada unsur kesengajaan. "Saya tidak ada unsur sengaja itu, memang karena kebiasaan. Insya Allah itu jadi koreksi ke depannya," ungkapnya.

Sementara itu, lima Paslon Pilwako Pekanbaru telah memiliki jargon masing-masing. Pasangan nomor urut 1 Muflihun-Ade Hartati dengan jargon Bertuah, yang berarti Bergerak, Tumbuh dan Bermarwah.

Kemudian pasangan urut nomor 2 Intsiawati-Taufik dengan jargon Intan yang berarti Intsiawati Ayus dan Taufik Arrakhman. Pasangan nomor urut 3 Ida Yulita Susanti dan Kharisman Risanda, menggunakan singkatan nama mereka yakni Idaman sebagai jargonnya.

Sementara itu, pasangan nomor urut 4 Edi Natar Nasution dan Dastrayani Bibra, menggunakan PATEN sebagai jargonnya, yang berarti Pengayom, Agamis, Tegas, Energik, dan Nasionalis.

Terakhir, untuk paslon nomor urut 5 Agung Nugroho dan Markarius Anwar, kembali menggunakan singkatan namanya AMAn, sebagai jargon mereka.