RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ruas jalan Kota Pekanbaru kerap mengalami macet di waktu-waktu tertentu. Kemacetan parah bahkan terjadi saat pagi hari, siang hari saat jam istirahat dan sore hari.
Sejumlah titik kemacetan kota di antaranya Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Tuanku Tambusai dah Jalan Soekarno-Hatta. Kota Pekanbaru pun menjadi kota besar dengan indeks kemacetan yang cukup tinggi.
Pemerintah kota pun berencana mengembangkan sistem transportasi. Rencana pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) jadi satu upaya untuk menyediakan transportasi massal bagi masyarakat.
Pengembangan transportasi umum massal ini juga masuk dalam strategis nasional. BRT sendiri merupakan bagian dari rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) tahun 2005 - 2025.
"Kami sudah menerima berbagai bantuan, seperti bus, pedestrian, lampu jalan, kelengkapan jalan, dan rambu-rambu lalu lintas dari provinsi maupun pusat," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Rabu 11 September 2024.
Ia menyebut, bantuan ini sangat membantu dalam meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Pekanbaru. Namun, perhatian dan dukungan lebih lanjut dari pemerintah provinsi dan pusat sangat diharapkan untuk pengembangan sistem BRT di Pekanbaru.
"Harapan kami ke depan adalah mengembangkan BRT. Kami berharap provinsi dan pusat dapat memberikan perhatian dan anggaran yang cukup untuk pengembangan BRT di Pekanbaru," ujarnya.
Pengembangan BRT dinilai dapat meningkatkan mobilitas warga dan mengurangi kemacetan di Pekanbaru. Sistem transportasi massal yang efisien dan modern ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi kota.