Perumahan di Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru terendam banjir, Rabu 13 Desember 2023 pasca hujan deras mengguyur kota pada saat malam hari/Riau Online/Laras Olivia
(Riau Online/Laras Olivia)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Fenomena La Nina diprediksi akan terjadi pada September 2024.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir di sejumlah wilayah Indonesia, terutama daerah di utara khatulistiwa.
La Nina merupakan anomali iklim dengan peningkatan curah hujan yang signifikan. Sejumlah daerah di Indonesia diperkirakan akan berdampak.
La Nina terjadi saat suhu permukaan suhu permukaan laut di kawasan tropis Samudra Pasifik turun di bawah 0,5 derajat celcius, yang meningkatkan curah hujan di berbagai wilayah.
BMKG memprakirakan fenomena La Nina dengan intensitas lemah mulai muncul pada akhir Agustus, yang akan berdampak, terutama di wilayah timur Indonesia.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkap bahwa La Nina dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di beberapa wilayah yang berisiko banjir.
“Pak Deputi (Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan) sudah melaporkan bahwa pada akhir Agustus ini La Nina akan mulai mempengaruhi beberapa wilayah Indonesia,” ujar Dwikorita di Jakarta, dikutip dari jaringan RIAU ONLINE, Batamnews, Senin, 2 September 2024.
Badan Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) juga telah mengeluarkan status "La Nina Watch" yang mengindikasi bahwa La Nina kemungkinan besar akan berlangsung mulai September hingga November dengan peluang 66 persen. Kemungkinan akan terus berlanjut hingga musim dingin di Belahan Bumi Utara 2024-2025 dengan peluang 74 persen.
BMKG dalam laporan Prakiraan Daerah Potensi Banjir periode September 2024 menyebutkan sejumlah daerah yang berpotensi mengalami banjir, baik dengan tingkat potensi rendah hingga menengah. Wilayah yang terutama terancam adalah kawasan timur dan utara Indonesia.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah berpotensi terdampak La Nina untuk meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diimbau untuk memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat terkait mitigasi bencana banjir.