RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sejumlah kasus yang ditangani Polresta Pekanbaru hingga kini masih belum perkembangannya.
Bahkan, ada kasus yang terjadi pada 2023 belum terungkap. Di antaranya, kasus penemuan 2 mayat bayi terbungkus plastik, hingga kini tak diketahui sosok pelaku atau pembuangnya.
Selain, kasus penemuan mayat mengapung yang tersangkut di akar pohon, di Pulau Semut, perampokan di Famys Hijab hingga pembunuhan di Boy Bistro, juga masih mengendap di Polresta Pekanbaru.
Berdasarkan catatan RIAU ONLINE, ada 5 lima kasus senyap di Polresta Pekanbaru, yakni:
1. Penemuan 2 mayat bayi dalam Sepekan
Mayat laki-laki yang ditemukan di Jalan Amal Bakti, Kecamatan Payung Sekaki, Jumat, 21 Juli 2023 menggegerkan warga Pekanbaru.
Mayat dibungkus plastik merah dan dihinggapi lalat itu dibuang di depan ruko tanpa diketahui siapa pelaku yang telah membuangnya.
Sepekan kemudian, mayat bayi perempuan kembali dibuang dalam parit di Jalan Tuanku Tambusai, Kamis, 27 Juli 2023 lalu.
Sampai saat ini, Polresta Pekanbaru belum mengungkap pelaku di balik peristiwa ini.
2. Tahanan kabur di Polsek Tenayan Raya belum ditangkap semua
Sebanyak 17 orang tahanan di Polsek Tenayan Raya melarikan diri dengan cara membobol dinding tahanan menggunakan obeng, Kamis, 21 September 2023 lalu.
Polisi telah menangkap 16 orang, namun seorang tahanan belum dijebloskan kembali ke penjara dan masih bebas berkeliaran. Hal ini diungkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau
Sampai saat ini, Polres Pekanbaru maupun Polsek Tenayan Raya belum menyampaikan perkembangan penangkapan seorang napi yang diduga masih bebas itu.
3. Mayat pria tersangkut Pulau Semut Rumbai
Seorang warga, M Tosen, yang tengah mencari ikan dikejutkan dengan mayat pria tersangkut di akar kayu di tepian Sungai Siak, Pulau Semut, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Rabu, 28 Februari 2024 sekitar pukul 09.00 WIB.
Tosen bersama rekannya lantas melaporkan hal ini ke Polsek Sektor Kawasan Pelabuhan terkait penemuan mayat yang sudah membengkak tersebut. Sementara, belum diketahui identitas korban.
"Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan sementara, identitas korban belum diketahui," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, Kamis, 29 Februari 2024 lalu.
Sampai saat ini, Polresta Pekanbaru juga tidak mampu mengungkapkan identitas pelaku dan apa penyebab kematiannya. Hingga saat ini kasus tersebut sudah senyap bak di telan bumi.
4. Perampokan FAMYS Hijab
Sampai saat ini, dua pelaku perampokan di Toko FAMYS Hijab yang ada di Jalan Harapan Raya Imam Munandar, Kecamatan Bukit Raya, Selasa, 21 Mei 2024 lalu belum terungkap.
Bahkan kasusnya sudah tiga bulan berlalu dan pihak Polresta Pekanbaru belum mampu menangkap dan mengungkap aksi perampokan tersebut.
Saat dikonfirmasi ke Polresta Pekanbaru terkait bagaimana perkembangan kasus perampokan di Toko FAMYS Hijab tersebut, Polresta Pekanbaru diam dan bungkam.
Polresta Pekanbaru juga tidak mau mengungkapkan kesulitan yang terjadi saat mengungkap aksi perampokan di depan Baterai B tersebut.
5. Pembunuhan di Boy Bistro
Insiden penikaman dan pembunuhan terjadi di Tempat Hiburan Malam (THM) di Jalan Kuantan Raya, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru, Jumat, 26 Juli 2024 malam.
Satu orang korban penikaman, inisial R, dilaporkan meninggal dunia di RS usai mendapat luka tusukan di badan.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
"Korban meninggal dunia dalam perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Pekanbaru," ujar Kombes Anom, Sabtu, 27 Juli 2024.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra juga mengatakan bahwa korban sebelumnya terlibat perkelahian di parkiran Boy Bistro Pekanbaru.
"Tidak ada keterlibatan polisi dan itu bukan penikaman tapi perkelahian sesama pengunjung," sebut Bery.
Lebih lanjut, Bery mengatakan bahwa usai korban dinyatakan meninggal dunia, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk menjalani otopsi.
"Hari ini pihak keluarga sudah membuat laporan polisi. Untuk pelakunya sedang kita lidik," pungkasnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan mengatakan sudah mengamankan satu orang pelaku kasus penikaman tersebut.
Namun saat dikonfirmasi ke Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra memilih diam dan tidak mau menjawab pertanyaan awak media.