Daycare di Pekanbaru Aniaya Anak, DP3AM Bakal Dampingi Pemulihan Psikologi Korban

ilustrasi-kekerasan-anak3.jpg
(Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3AM) Kota Pekanbaru, Chairani, mengecam penganiayaan di daycare atau tempat penitipan anak.

Seorang anak di Kota Pekanbaru diduga jadi korban kekerasan fisik saat berada dalam daycare. Mulut dan kaki korban sempat dilakban ketika terjadi kekerasan fisik oleh pelaku yang merupakan pengasuh di sana.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini, mestinya daycare atau penitipan anak aman bagi anak-anak," kata Chairani, Jumat 9 Agustus 2024.

Dirinya sangat menyayangkan kejadian ini berlangsung di tempat yang mestinya melindungi anak-anak. Menurutnya, daycare harus membantu orangtua melindungi anak-anaknya.

Daycare harus memenuhi standar hak anak dan pada saat pengurusan izin harus memenuhi SOP. Mereka harus merujuk kepada standarisasi Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak.

"Pengelola dan petugas daycare harus paham memperlakukan anak dan melakukan pemenuhan hak anak," jelasnya.



Chairani mempersilakan polisi memproses hukum dugaan kekerasan terhadap anak. Ia berharap nantinya tidak menimbulkan trauma bagi korban dan anak-anak lainnya di daycare tersebut

"Kami juga siap membantu pendampingan dalam pemulihan psikologi anak, apalagi anak-anak ini masih balita," ujarnya.

Sebelumnya, Polresta Pekanbaru telah menetapkan tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan anak di Early Steps Daycare Pekanbaru.

Namun, Polresta Pekanbaru tidak melakukan penahanan terhadap tersangka. Hal ini disesali ibu korban, Aya Sopia.

Menurutnya, polisi terlalu lama menyelidiki kasus ini, sejak dirinya membuat laporan pada 31 Mei 2024.

"Saya buat laporan sudah lama, tapi tidak ada kelanjutannya, setelah dua bulan buat laporan, dan sudah tiga kali menemani saksi diperiksa penyidik," ujar Aya, Kamis, 8 Agustus 2024.

Aya Sopia mengungkap bahwa kasus ini terungkap setelah seorang mantan pengasuh di daycare tersebut melaporkan penganiayaan yang dialami anaknya berusia 4 tahun, pada akhir Mei 2024 lalu.

Mantan pengasuh di daycare itu, kata Aya, iba melihat anaknya dianiaya dan memvideokannya hingga viral di media sosial.

"Setelah dapat nomor hp, pengasuh melaporkan yang dialami oleh anak saya selama di tempat penitipan," jelas Aya Sopia.