Tak Ada Sumur Resapan, Pemadaman Karhutla di Riau Pakai Air Laut

Pemadaman-karhutla-di-dayun-siak.jpg
(Dok. Manggala Agni)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M Edy Afrizal, mengatakan hingga saat ini tim gabungan masih berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir, dan Indragiri Hulu.

Ia menjelaskan, cuaca panas ekstrem, lahan gambut yang kering dan belum turunnya hujan, membuat kebakaran lahan terus meluas. Sementara, petugas telah menyemai garam dan memadamkan api dengan water bombing.

"Cuaca sedang panas dan sebagian besar wilayah adalah tanah gambut. Jadi memang rawan terbakar," ujarnya.

Ia menjelaskan, tim penanggulangan karhutla sudah berhasil memadamkan api di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), namun untuk lokasi lainnya, ada kesulitan dikarenakan tidak ada sumur resapan air dan jalur menuju lokasi karhutla cukup sulit.



"Jalurnya cukup sulit dan tidak ada sumur air. Sehingga kita melakukan water bombing menggunakan air laut," jelasnya.

Sementara itu, meski belum membuahkan hasil, Edy mengatakan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tetap dijalankan hingga 30 Juli 2024. Pihaknya juga berharap, operasi ini segera mendatangkan hujan.

"Operasi TMC terus kita gelar, memang perlu ada bibit awan agar bukan bisa turun. Maka terus kita lakukan sampai 30 Juli mendatang, mudah-mudahan membuahkan hasil dan meminimalisir Karhutla di Riau," pungkasnya.