(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Para peserta didik di Kota Pekanbaru mulai hari pertama sekolah Senin 15 Juli 2024. Mereka akhirnya memulai tahun ajaran baru 2024/2025 setelah menjalani libur semester genap.
Para orang tua murid Sekolah Dasar (SD) juga tampak menemani anak mereka yang menjalani hari pertama belajar di sekolah. Dengan mengenakan seragam baru, para peserta didik bersemangat di hari pertama sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal menyampaikan, pada hari pertama sekolah para peserta didik sudah mulai proses belajar mengajar. Peserta didik baru di SD maupun SMP sudah menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
"Senin anak-anak di SD dan SMP sudah mulai belajar kembali di sekolah," kata Abdul Jamal, Sabtu 13 Juli 2024.
Jadwal MPLS berlangsung tiga hari dari 11 Juli 2024 di sekolah yang membuka PPDB Tahun 2024. Dirinya sudah memberi perintah kepada kepala sekolah dan guru agar mengawasi aktivitas MPLS yang berlangsung di sekolah.
Baca Juga
Para peserta didik SDN 110 Kota Pekanbaru di hari pertama sekolah, Senin, 15 Juli 2024. (LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)
Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru membuat kebijakan khusus untuk para calon peserta didik yang tidak memenuhi syarat dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SD maupun SMP negeri
"Kita sedang melakukan evaluasi PPDB sekaligus membuat kebijakan yang tidak menyalahi, aturan ini kan nasional," ujar Jamal.
Menurutnya, para calon peserta didik itu masih punya kesempatan dan bisa belajar di sekolah negeri. Namun dengan catatan masih ada kuota di SD maupun SMP negeri.
"Selagi ada kuota kita bantu, untuk calon peserta didik di SD sudah kita buktikan dengan mengisi kuota sekolah yang tidak penuh," sebutnya.
Jamal menyebut bahwa kebijakan serupa juga diterapkan untuk kuota SMP negeri yang belum penuh. Apalagi di antara calon peserta didik tergolong dalam kondisi tidak mampu dari segi ekonomi.
Dinas bakal mencarikan sekolah yang masih terdapat kuota tidak terisi dalam PPDB lalu. Calon peserta didik itu menjadi prioritas untuk mengisi kuota penerimaan peserta didik yang masih tersisa.
