PLN Tak Kunjung Ganti Rugi Pasca Pemadaman Listrik Sebulan Lalu

Mati-lampu3.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Hampir seluruh masyarakat di Provinsi Riau, termasuk Kota Pekanbaru terdampak pemadaman listrik yang terjadi sekitar 4 Juni hingga 5 Juni 2024 lalu. Dampaknya, masyarakat mengalami kerugian bahkan hingga puluhan juta rupiah.

Sudah satu bulan lebih berlalu, namun PLN tampaknya belum mengagendakan pembayaran ganti rugi bagi masyarakat terdampak pemadaman listrik serentak bulan lalu. Padahal, ganti rugi tersebut merupakan  tindakan wajib oleh PLN jika terjadi pemadaman listrik mendadak atau blackout.

Hal itu diatur dalam Peraturan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017.

Pada aturan tersebut, PT PLN wajib memberikan pengurangan tagihan apabila besaran tingkat mutu pelayanan tenaga listrik melebihi 10 persen di atas besaran yang ditetapkan, dengan indikator: Lama gangguan, Jumlah gangguan, Kecepatan pelayanan perubahan daya tegangan rendah, Kesalahan pembacaan KWH meter, Waktu koreksi kesalahan rekening, dan/atau Kecepatan pelayanan sambungan baru tegangan rendah.

Manajer Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau dan Kepri (UID RKR), Tajuddin Nur mengatakan, agenda ganti rugi tersebut belum bisa dilakukan karena belum ada instruksi resmi dari PLN Pusat.

"Pemadaman listrik sebulan lalu itu kan terjadi se-Sumatera. Makanya, untuk proses ganti rugi berdasarkan keputusan PLN Pusat. Sampai hari ini kita masih menunggu arahan resmi dari pusat," ujarnya, Senin, 15 Juli 2024.

Sebelumnya, pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah wilayah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sejak Selasa, 4 Juni 2024. Pemadaman listrik ini menyebabkan warga terdampak mengalami kerugian, baik secara materi maupun waktu.



Humas PLN UP3 Kota Pekanbaru Fauzar mengatakan, pemadaman listrik terjadi akibat terjadinya gangguan pada jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Linggau-Lahat.

Namun, hingga saat ini pihaknya terus melakukan perbaikan dan telah lebih dari 60 persen atau 550 ribu listrik pelanggan di Riau telah kembali menyala pada Rabu, 5 Juni 2024.

"Karena ada gangguan, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat. Saat ini, kami juga sudah bergerak melakukan perbaikan, kami sekali lagi mohon maaf atas gangguan yang terjadi," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah warga melalui akun Instagram @pln_up3pekanbaru, mengaku terdampak pemadaman listrik hingga selama belasan jam. Akibatnya, warga pun harus merugi karena kemacetan terjadi akibat matinya lampu traffic light, tidak bisa membuka usaha, terganggunya kegiatan pendidikan, bahkan ada warga yang harus ikhlas karena ikan koinya mati kekurangan oksigen.

"Sudah lebih dari 12 jam sejak kemarin di area Rumbai Bukit," ujar seorang warga.

"Terpantau sudah 15 jam, di Gobah. Padahal kalau kami telat bayar diputus," celoteh warga lainnya.

Manajer Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Riau dan Kepri, Tajuddin Nur, menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas padamnya listrik.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami. Mohon dukungan doa agar listrik pulih kembali," ucap Tajuddin kepada sejumlah media, Selasa malam. 

Dia menjelaskan, PLN terus bergerak cepat memulihkan gangguan kelistrikan yang terjadi pada jaringan transmisi di Sumatera Bagian Selatan secara bertahap. 

"Saat ini seluruh gardu induk di Riau, yang sebelumnya terdampak gangguan telah kembali bertegangan listrik. Secara bertahap, penormalan juga terus dilanjutkan ke jaringan distribusi hingga ke pelanggan," pungkasnya.