Pemerintah Riau Gandeng Berbagai Pihak untuk Cegah Food Waste

ilustrasi-food-waste.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau gandeng berbagai pihak dalam upaya mencegah limbah makanan atau food waste. Hal ini dituangkan dalam koordinasi dan sosialisasi gerakan selamatkan pangan, yang ditaja di Pekanbaru, Rabu, 12 Juni 2024.

Kegiatan ini melibatkan ulama, Baznas Riau, pelaku usaha/industri makanan, tim penggerak PKK, hotel, industri makanan, jasa boga, sentra perbelanjaan modern, dan sektor terkait lain.

Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau Syahfalefi mengungkapkan, limbah makanan menghasilkan 10 persen emisi gas rumah kaca global.

"Upaya ini penting karena limbah makanan merupakan kontributor signifikan terhadap perubahan iklim dan menghasilkan sekitar 10 persen emisi gas rumah kaca global, di samping pencemaran lingkungan karena bau sampah menyengat,"  kata Syahfalefi, dikutip dari Antara, Rabu, 12 Juni 2024.



Pemborosan makanan, menurut Syahfahlefi, sangat tidak etis. Banyak makanan terbuang, sementara banyak orang tidak mampu. Pekerja yang menerima upah di bawah UMR sulit memenuhi kebutuhan pangan mereka, dan membuang makanan hanya membuang-buang uang.

Ia menyebutkan, timbulan sampah di fasilitas pengolahan sampah Provinsi Riau tahun 2023 tercatat 1 juta ton, dengan komposisi terbesar sampah adalah makanan sebesar 27,57 persen.

"Karena itu perlu kolaborasi yang kuat dengan akademisi, Baznas Riau, sektor bisnis, komunitas pedagang dan pengusaha, hotel, pemerintah kabupaten/kota serta peran media untuk menghentikan boros pangan dan food waste itu," ujarnya.

Tantangan dalam mengimplementasikan gerakan selamatkan pangan ini, menurutnya adalah edukasi masyarakat agar sadar hemat pangan dan setop timbulan sampah pangan. Perubahan perilaku ini membutuhkan waktu dan upaya berkelanjutan. (ANTARA)