Targetkan Prevalensi Stunting 1 Digit di 2025, Pemprov Riau Terapkan Upaya Pencegahan

anak3.jpg
(pixabay)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Cakupan prevalensi stunting di Riau sepanjang 2023 sebesar 13,6 persen. Hal ini disampaikan oleh Pejabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto.

Pj Gubernur juga menyampaikan bahwa Riau saat ini berada di posisi ketiga terendah prevalensi stunting nasional, lebih rendah dari prevalensi nasional di angka 21,5 persen.

"Cakupan prevalensi stunting Riau 13,6 persen itu, tercatat lebih rendah dibanding nasional 21,5 persen dan Provinsi Riau menempati urutan ketiga terendah setelah Provinsi Jambi dan Bali," kata SF Hariyanto, dikutip dari Antara, Kamis 30 Mei 2024.

Pj Gubernur Riau mengaku realistis jika menargetkan prevalensi stunting Riau bisa mencapai satu digit di tahun 2025. Hal ini berkaca pada prevalensi dua daerah di Riau yang capaian prevalensinya satu digit.



Dua wilayah tersebut adalah Kota Pekanbaru sebesar 8,6 persen dan Kabupaten Kampar sebesar 7,6 persen.

"Jika prevalensi stunting Provinsi Riau berada di angka satu digit maka fokus utama bukan lagi tentang menurunkan stunting tetapi menjalankan upaya-upaya pencegahan stunting," kata SF Hariyanto.

Dirinya menambahkan, ada beberapa strategi yang dilakukan untuk mencapai target ini. Seperti, pentingnya edukasi pra nikah kepada calon pengantin, pemberian susu serta vitamin K dan tablet tambah darah gratis bagi ibu hamil.

"Stunting merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian serius dari seluruh komponen masyarakat. Perlu kerja sama yang kuat antara unsur pemerintah, swasta dan sektor kesehatan," pungkasnya. (ANTARA)