RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mengimbau pihak sekolah membatalkan rencana study tour ke Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang saat ini tengah mengalami longsor dan banjir bandang.
"Saya minta tak usah dulu keluar Pekanbaru. Apalagi, bencana alam banyak terjadi sekarang di Sumbar seperti longsor dan banjir," ujar Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Rabu 15 Mei 2024.
Dirinya mengaku tidak akan memberi izin saat ini jika ada sekolah yang ingin menggelar perpisahan dengan mengajak peserta didik rekreasi ke wilayah Sumbar. Pihaknya telah menolak satu sekolah yang berencana gelar acara perpisahan di Sumbar.
"Kami mengimbau agar acara pesta perpisahan hanya digelar secara sederhana di sekolah masing-masing. Acara yang digelar juga harus kesepakatan dengan orang tua peserta didik," tegasnya.
Meski begitu, lanjutnya, apabila memang diperlukan untuk pembelajaran bagi peserta didik, pihaknya akan memberikan izin dengan catatan perjalanan study tour hanya sampai ke Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. Study tour yang diizinkan hanya hingga tempat wisata di Harau.
"Kalau sebatas Harau, mungkin masih bisa, karena yang rawan bencana itu dari Bukittinggi ke atas," paparnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengimbau masyarakat yang berada di kawasan zona merah bencana banjir dan longsor untuk waspada dan menjauhi wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan Mahyeldi usai pertemuan dengan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Istana Gubernur Sumbar, Senin 13 Mei 2024.
"BMKG terus rutin menyampaikan prakiraan cuaca kepada kita, termasuk di tengah situasi saat ini, maka masyarakat diminta terus waspada. Terutama sekali yang berada di zona merah seperti di sepanjang daerah aliran sungai, di dekat tebing perbukitan, dan lain-lain. Terutama sekali di kawasan Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang," ujar Mahyeldi, dikutip dari suara.com, Senin 13 Mei 2024.
Mahyeldi mengingatkan bahwa potensi banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi masih terus terjadi. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan BMKG terkait informasi potensi dan prediksi cuaca.
"Provinsi Sumbar berada pada kondisi geografis yang unik, di mana ia menghadap ke Samudera Hindia yang luas, serta membelakangi Bukit Barisan yang tinggi. Oleh karena itu, hujannya hampir terjadi sepanjang bulan. Kita lihat, sampai sekarang musim hujannya belum berhenti, erupsi Marapi juga belum berhenti, sehingga potensi banjir lahar dingin masih tetap ada," kata Dwikorita.