Lebih Tinggi Dibanding Nasional, Riau Sumbang Inflasi 3,99 Persen

BPS-Riau2.jpg
(YouTube)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Riau pada April 2024 mencapai 3,99 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,22.

Angka ini lebih tinggi dibanding inflasi nasional year on year (y-on-y) pada April 2024 yang turun menjadi 3,00 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,40. 

"Secara tahunan, provinsi dengan inflasi tertinggi adalah Gorontalo, yakni 4,65%, diikuti Papua Tengah dengan tingkat inflasi 4,37%, Sulawesi Utara 4,24%, Bali 4,02% dan Riau 3,99%," ujar Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam siaran resmi di youtube, 2 Mei 2024 lalu.

Pada April 2024, seluruh provinsi di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 10 provinsi mengalami inflasi y-on-y. Bahkan, inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Riau sebesar 3,99 persen dengan IHK sebesar 107,22.

Dari angka tersebut 4 kabupaten di Riau mengalami inflasi tertinggi dipegang Kabupaten Kampar sebesar 6,07 persen dengan IHK sebesar 109,32. Disusul Kota Dumai sebesar 3,63 persen dengan IHK 106,76. Tembilahan sebesar 3,28 persen dengan IHK 105,77 dan terendah terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 2,96 persen dengan IHK sebesar 106,28,. 



"Sedangkan inflasi terendah untuk Pulau Sumatera terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,93 persen dengan IHK sebesar 104,60," tuturnya. 

Menanggapi hal itu, Menteri Dalam Negeri, Muhammad, Tito Karnavian menyatakan ketidakpuasan lantaran masih banyak provinsi yang melaporkan inflasi di atas rata-rata nasional sebesar 3,0%. 

Hanya 16 provinsi yang tingkat inflasinya sama atau lebih rendah dari inflasi nasional. Sementara 22 provinsi lainnya memiliki tingkat inflasi yang melebihi 3 persen, termasuk Riau.

"Saya warning ini Pj (penjabat gubernur). Tentu Pj akan betul-betul saya jadikan atensi. Ini angka riil, belum kita buka angka kabupaten/kota. 270 kepala daerah definitif, sisanya adalah Pj," ujar Tito dilansir dari CNBC Indonesia. 

Ia menyebut, pemerintah pusat tidak akan pernah terlena dengan angka inflasi nasional yang turun dan berada di level 3,0% itu.

" Nah ini tolong jadi atensi bagian jadi program yang harus dikendalikan. Inflasi ini masuk dalam rencana kerja pemda," tutur Tito.