RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun berharap program prioritas tak hilang usai jabatannya berakhir pada 22 Mei 2024. Program prioritas itu merupakan pelayanan dasar bagi masyarakat.
"Bagi organisasi perangkat daerah (OPD) yang bertanggung jawab atas program prioritas, tolong ada hasil evaluasinya. Jangan sampai saat saya berakhir masa jabatan, program prioritas hilang," ujarnya.
Dirinya menilai, program prioritas itu pelayanan dasar bagi masyarakat agar masyarakat senang dengan pemerintah. Ia pun berharap agar program yang sudah berjalan bisa terus berlanjut.
Adapun lima program prioritas yang telah berjalan di antaranya, program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah atau Universal Health Coverage (UHC). Program ini melayani jaminan kesehatan bagi masyarakat Pekanbaru.
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengatakan, jumlah masyarakat yang ditanggung sebanyak 177.000 orang.
"Jumlah anggaran yang terealisasi sebesar Rp41 miliar lebih pada tahun lalu," ujarnya.
Kemudian, ada program Doctor On Call yang memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Pelayanan yang diberikan berupa perawatan ke rumah, rujukan, dan konsultasi kesehatan.
Selanjutnya, program beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi. Beasiswa ini diberikan untuk meningkatkan prestasi generasi muda.
"Jumlah penerima beasiswa berprestasi sebanyak 762 orang. Jumlah realisasi anggaran sebesar Rp 2,9 miliar," jelas Indra Pomi.
Ada juga program Santunan Kematian yang merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada ahli waris untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Jumlah anggaran yang terealisasi sebesar Rp 739 juta yang disalurkan kepada 739 ahli waris.
Terakhir, ada program Subsidi Bunga Pinjaman Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dalam rangka pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Program ini bekerja sama dengan Bank Pekanbaru.