Polda Riau melakukan ekshumasi atau pembongkaran ulang terhadap makam tahanan Polsek Bukit Raya, Dimas Firnanda
(Istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Penyebab kematian tahanan Polsek Bukit Raya secara tak wajar, Dimas Firnanda (25 tahun) perlahan mulai terungkap.
Hasil Visum dari RS Bhayangkara mengungkap kalau adanya kekerasan akibat benda tumpul di kepala korban.
Kasubdit Jatanras Polda Riau, Kompol Indra Lamhot Sihombing mengungkapkan kalau pihaknya sudah memeriksa beberapa orang saksi termasuk dari pihak keluarga, tahanan lain dan polisi yang mengantar korban ke RS.
"Hingga saat ini, sudah ada 12 saksi yang diperiksa, termasuk keluarga korban, tahanan lain, dan anggota polisi yang mengantar Dimas ke RS Bhayangkara Polda Riau," ujar Kompol Indra, Jumat, 22 Maret 2024.
Lebih lanjut, Kompol Indra menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi dan rekaman CCTV, diduga ada 5 orang pelaku penganiayaan, termasuk teman satu sel korban.
"Kuat dugaan korban dianiaya oleh teman satu selnya. Dari hasil Visum terdapat kekerasan akibat benda tumpul di kepala korban," jelas Indra.
Indra menambahkan, dari keterangan saksi, terkuak penyebab penganiayaan diduga karena Dimas tidak sengaja memercikkan air kepada tahanan lain saat selesai mandi dan kemudian menginjak kaki salah satu tahanan.
Hal tersebut membuat para tahanan marah dan emosi terhadap Dimas hingga dilakukan penganiayaan.
Saat ini belum dilakukan gelar perkara penetapan tersangka karena masih dalam proses penyelidikan.
"Kami masih mendalami kasus ini dan belum menetapkan tersangka. Kami ingin memastikan semua bukti dan keterangan saksi lengkap sebelum menetapkan tersangka," bebernya.
Terpisah, kuasa hukum keluarga korban, Muhammad Abdu Harahap mengatakan pihaknya telah mendapat kabar dari penyidik Polda Riau terkait perkembangan penanganan kasus tersebut.
"Kami baru mendapat informasi dari penyidik, bahwasanya mereka akan melakukan gelar perkara minggu depan. Nanti pas gelar perkara itu kami hadir, istri almarhum juga hadir," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya nanti akan mengorek lebih jauh penyebab Dimas dianiaya. Pihaknya juga nanti meminta untuk dilakukan rekonstruksi.
"Kami tidak ingin berhenti sampai penetapan tersangka saja. Kami ingin tahu kenapa almarhum (Dimas) dianiaya dan siapa yang menyuruh. Kalau dugaan kami banyak. Tapi nanti akan kami buka setelah gelar perkara," pungkasnya.