RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pasca musim hujan yang menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah, peralihan musim menuju kemarau kini harus diwaspadai Provinsi Riau agar tidak memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, dua kabupaten/kota di Provinsi Riau juga sudah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla, yakni Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai.
"Bengkalis dan Dumai sudah menetapkan Siaga Darurat Karhutla. Karena curah hujan di daerah pesisir Riau juga sudah berkurang. Sehingga langkah antisipasi penting dilakukan," ujarnya, Rabu, 13 Maret 2024.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga sedang membahas penetapan Siaga Darurat Karhutla untuk tingkat Provinsi Riau.
"Karena dua daerah sudah Siaga Darurat Karhutla, kami juga akan membahas penetapan status ini dan mengusulkan kepada Pj Gubernur Riau," jelasnya.
Edy menjelaskan, penetapan status Siaga Darurat Karhutla merupakan bentuk antisipasi, yang dimulai dengan upaya pencegahan dan penanggulangan yang efisien apabila ada lahan yang terbakar.
Karhutla di sejumlah wilayah Riau sebenarnya juga sudah mulai terjadi. Berdasarkan data yang terhimpun, dari Januari hingga awal Maret 2024, Karhutla di Riau sudah mencapai 123,23 hektar (Ha). Luas lahan yang terbakar tersebut tersebar di sembilan kabupaten/kota di Riau. Di mana Karhutla yang terluas terjadi di Kota Dumai.
Untuk luas Karhutla yang terjadi di Kota Dumai saat ini tercatat seluas 84,80 Ha. Kemudian di Kabupaten Rokan Hilir 1 Ha, Bengkalis 14,30 Ha, Meranti 3,50 Ha, Siak 1 Ha, Pekanbaru 0,05 Ha, Pelalawan 14,73 Ha, Indragiri Hilir 3,80 Ha dan Kuantan Singingi 0,05 Ha.