RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mendata masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem jumlahnya mencapai ribuan orang. Mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar sehingga hidup dalam keprihatinan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelaku usaha di Kota Pekanbaru untuk dapat meningkatkan partisipasi berzakat.
"Kita imbau kepada seluruh ASN, kemudian perusahaan swasta, perusahaan daerah, kepada seluruh dunia usaha yang ada di Kota Pekanbaru, untuk dapat meningkatkan pemungutan zakatnya," ujarnya, Rabu 13 Maret 2024.
Menurutnya, zakat yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat miskin.
"Sehingga nanti apabila zakat kita bisa terkumpul dengan baik, kami yakin, masyarakat kita yang miskin ekstrem, masyarakat yang membutuhkan, pasti bisa kita bantu," paparnya.
Bantuan tersebut, lanjut Indra, nantinya melalui Baznas. Mereka bersama pemerintah kota saling bersinergi dalam upaya meringankan beban masyarakat, maupun tenaga harian lepas (THL) di lingkungan Pemko Pekanbaru.
"Sepengetahuan kami, Baznas sudah sangat banyak mensupport kita, masyarakat Kota Pekanbaru, berkaitan dengan kebutuhan pokok, kemudian juga bisa membantu di bidang kesehatan dan lain-lainnya," ujarnya.
Sementara itu, jumlah penduduk yang masuk kategori kemiskinan ekstrem berdasarkan data hasil musyawarah kelurahan dan dihimpun oleh Bappeda. Masyarakat yang terdampak stunting juga masuk kategori kemiskinan ekstrem.
Warga tergolong kemiskinan ekstrem tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, yakni pangan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial.