RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat di Jalan Bangau Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, mengeluhkan kondisi drainase yang ada di sekitar kawasan tersebut.
Jalan kerap tergenang saat hujan deras hingga air memasuki rumah-rumah warga. Air yang merembet lantaran drainase kerap tersumbat sampah.
"Sejak 2008 saya sudah tinggal di sini. Intinya di sini kalau hujan deras banjir terpaksa tutup warung," keluh Erna yang membuka warung harian di Jalan Bangau Sakti.
Erna menyebut bahwa waktu tersita untuk membersihkan air yang masuk ke dalam warung. Apalagi tinggi banjir hampir setinggi lutut orang dewasa.
Hal sama dikeluhkan warga lainnya, Agus yang membuka usaha tempat makan ayam penyet. Dia mengaku masih merasakan banjir, dan kalau sudah begitu mereka terpaksa menutup warung.
"Kadang (air) masuk ke dalam. Pak lurah sini juga tahu, kantor lurah juga sering itu kebanjiran," ungkapnya.
Masyarakat berharap pemerintah bisa segera membantu untuk perbaikan drainase. Mereka berharap ke depannya tidak lagi merasakan banjir kala hujan mengguyur kota.
"Yang penting diperbaiki (drainase) di depan itu dekat SPBU, karena alirannya dari sana, pas di bagian belokan parit itu mengecil, jadi airnya suka meluap," kata Erna.
Selain banjir, persoalan lainnya di Jalan Bangau Sakti yakni kerusakan jalan. Terdapat lubang besar di bagian badan jalan yang bisa membahayakan pengendara. Padahal ruas jalan tersebut menjadi akses lalu lintas warga setiap harinya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, menyebut untuk di Jalan Bangau Sakti tidak cuma overlay jalan tapi perbaikan drainase.
"Ada dua tahap, pertama ini sudah dilelang, yaitu drainasenya, Maret sudah bisa dikerjakan," katanya saat melihat langsung kondisi Jalan Bangau Sakti.
Lebih lanjut ia menyampaikan, setelah drainase baru dilakukan overlay secara bertahap. Ruas jalan yang dilakukan overlay di Jalan Bangau Sakti panjangnya berkisar 2,7 kilometer.
Dirinya berharap agar masyarakat mendukung proses perbaikan ruas jalan rusak ini. Ruko yang menutup drainase agar membongkarnya sehingga laju air tidak terhambat.
"Banyak kita temukan pengecilan parit, akibat jembatan ruko, ini kan mengganggu mau tak mau kita minta partisipasi dari ruko," tandasnya.