Besaran BTT Subsidi Transportasi Bahan Pangan ke Pekanbaru Belum Dipastikan

ILUSTRASI-ANGGARAN.jpg
(KEMENDAGRI.GO.ID)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Lonjakan harga bahan pokok menjadi perhatian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pekanbaru. Mereka pun berupaya bergerak cepat mengantisipasi lonjakan harga jelang memasuki Ramadan.

TPID Pekanbaru berupaya mengendalikan harga dengan menggelontorkan anggaran Belanja Tidak Tetap (BTT) lewat subsidi transportasi pengangkutan bahan pangan yang bersumber dari dana Belanja Tidak Tetap (BTT) dalam APBD Kota Pekanbaru.

Pemerintah Kota Pekanbaru, juga sudah melakukan rapat dengan Kemendagri dalam hal penanganan inflasi. Mereka berupaya dapat menjaga ketersediaan stok bahan pokok sekaligus mengendalikan harga-harga.

"Kita sedang pelajari penggunaan BTT sesuai regulasi yang ada, sesuai dengan surat edaran dari Mendagri dalam pengendalian inflasi," kata Asisten II Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, Jumat 23 Februari 2024.



Ia menyebut, sesuai surat edaran tentang BTT ternyata dapat digunakan kegiatan tertentu. Ia belum bisa memastikan besaran anggaran BTT yang dipakai untuk subsidi transportasi pengangkutan bahan pangan.

Ingot menyampaikan bahwa pemerintah kota secara rutin mulai menggelar gerakan pangan murah. Mereka sudah memulai gerakan pangan murah ini, Kamis 22 Februari 2024 di Kecamatan Kulim.

Lebih jauh ia menjelaskan, gerakan pangan murah ini digelar karena melihat lonjakan luar biasa terhadap harga bahan pangan. Ada sejumlah komoditi yang dijual yakni cabai merah, cabai rawit dan bawang merah.

"Insya Allah kita laksanakan gerakan pangan murah, selama Ramadan bakal kita gelar kegiatan ini," ulasnya.