RIAU ONLINE, PEKANBARU-Sampah di Kota Pekanbaru kian menumpuk seiring banyaknya tempat pembuangan sementara (TPS) sampah. Kondisi ini menyebabkan tempat pembuangan akhir (TPA) tidak memungkinkan menampung sampah dari TPS.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menyampaikan, ada rencana upaya pengurangan sampah di hulu Kota Pekanbaru pada tahun 2024.
"Kita tidak hanya bicara memindahkan sampah dari kota ke TPA, tapi harus bicara pengurangan sampah dari hulu," ujarnya, Selasa 30 Januari 2024.
Ia menyampaikan, upaya pengurangan sampah di hulu kegiatannya terkait kompos, TPS 3R dan industri pengolahan sampah lainnya. Menurutnya, reduksi ini menjadi target utama pada tahun 2024.
"Agar tahun 2025 mendatang, kita sudah hadir dengan tata kelola sampah lebih baik," tuturnya.
Pihaknya menyadari bahwa pada saat ini masih ada sampah yang belum terkelola diangkut ke TPA Muara Fajar. Meski begitu, katanya, upaya pengolahan dan pengurangan tetap berjalan.
"Kita kira potensinya besar, anak-anak muda kita banyak yang punya teknologi dan kreativitas memanfaatkan sampah dari rumah tangga," ungkapnya.
Ingot menambahkan, sampah yang dapat didaur ulang tentu bisa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Ada juga sampah menjadi bahan baku satu usaha yang bakal difasilitasi dengan sistem tata kelola sampah ini.
Total sampah rumah tangga yang diangkut ke TPA Muara Fajar setiap harinya mencapai 900 ton. Ada sekitar 328.500 ton sampah dalam satu tahun.
Ingot berupaya tahun ini sampah yang terolah di hulu mencapai 30 persen. Ada sekitar 100 ribu ton yang terolah di hulu sehingga tidak diangkut ke TPA.
"Sampah tentu sudah tereduksi di hulu, target kita tahun Ini bisa kita kurangi hingga 30 persen," tandasnya.