RIAU ONLINE, PEKANBARU-Operator angkutan sampah PT. Bina Riau Sejahtera (BRS) sudah beroperasi di Kota Pekanbaru sejak awal tahun 2024. Namun ada dugaan proses lelang operator angkatan belum tuntas karena ada permasalahan.
Lelang tersebut untuk mencari mitra operator angkutan sampah di Zona I dan Zona II. Hingga kini kontrak tetap berjalan dengan operator baru yang diklaim menang dalam lelang e katalog.
Diketahui, dalam dokumen lelang tersebut, izin PT. BRS sebagai usaha konstruksi. Lalu dalam justifikasi teknis untuk pelaksana angkutan sampah harus memiliki pengalaman 10 tahun.
Sedangkan NIB untuk angkutan sampah yang baru ini, terbit 13 Desember 2023 lalu. Anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 53 miliar untuk operator angkutan sampah di dua zona.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menampik kabar adanya permasalahan dalam proses lelang.
Ia mengklaim bahwa rangkaian lelang di e katalog sudah tuntas dan berjalan sesuai regulasi. "Saya kira itu tidak benar ya, proses lelang pengadaan mitra kita untuk pengangkutan sampah tahun 2024, itu sudah selesai," tegasnya.
Dirinya memastikan rangkaian lelang tersebut sudah tuntas. Ia menyebut, sistem lelang operator angkutan sampah saat ini tidak sama dengan yang dulu lantaran proses lelang operator angkutan sampah ini lewat e katalog.
"Prosesnya sudah selesai dan kita sudah berkontrak dengan operator yang menjadi pemenang lelang," ujarnya.
Pihaknya mengaku mendapatkan informasi bahwa ada pihak yang merasa tidak puas dengan hasil lelang. Mereka pun mengajukan pertanyaan kepada lembaga terkait pelelangan ini.
"Saya kira itu silahkan saja, tidak ada masalah. Yang jelas proses lelang sudah selesai, kita sudah berkontrak," paparnya.
Ingot menegaskan bahwa PT. BRS sudah memenuhi syarat sebagai operator. Ia mengklaim pengakutan sampah di ruas jalan sudah berangsur normal setelah transisi pada awal tahun.