RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau Rusli Ahmad meminta pimpinan memecat Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Amin Said Husni.
Pasalnya, Rusli Ahmad menilai komentar dari Amin Said terhadap dirinya merupakan fitnah yang dapat menimbulkan preseden negatif bagi organisasi NU. Fitnah yang dimaksud berupa pernyataan bahwa dirinya menggunakan atribut organisasi secara ilegal, saat melakukan rapat panitia deklarasi dukungan ke capres-cawapres, Prabowo-Gibran.
Rusli Ahmad pun menjelaskan, kegiatan mereka pada 7 Januari 2024, adalah rapat panitia, bukan deklarasi, dan tidak ada undangan yang disebarkan secara tertulis kepada ulama dan kiai NU Riau untuk datang dan mendukung Paslon Prabowo-Gibran. Sehingga pernyataan bahwa dia menggunakan kop surat palsu, seperti yang beredar adalah kebohongan.
"Kegiatan itu murni rapat panitia, bukan deklarasi. Deklarasi baru tanggal 11 Januari 2024. Dan saya tidak menggunakan atribut NU apalagi surat berkop NU dan stempel NU. Saya difitnah itu," ujar Rusli Ahmad.
Dijelaskannya, dari surat yang disebarkan dan disinyalir dibuat pihak lain, terlihat jelas itu perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab. Selain tanda tangan hanya dirinya sendiri, padahal lazimnya ditandatangani empat orang.
"Nomor surat juga masalah itu, masak sudah menjabat 3 tahun lebih nomornya baru nomor 9. Ndak cantik mainnya itu. Mau fitnah saya, tapi kasar betul caranya," ungkap Rusli Ahmad, sambil melihatkan surat yang diduga disebar Amin Said Husni di media saat press conference di Jakarta.
Ditambahkan Rusli Ahmad, dirinya dan sejumlah orang mendukung Prabowo-Gibran, berniat mendeklarasikan, dan mereka mengadakan rapat. Namun, entah darimana, sehari setelahnya muncul surat undangan yang disinyalir ditandatanganinya sendirian dengan atribut PWNU Riau.
Menurutnya, seharusnya sikap Waketum PBNU, Amin Said Husni sudah tidak pantas jadi Waketum PBNU, karena sikapnya ini bisa membuat preseden negatif bagi NU secara keseluruhan.
"Untuk itu, saya meminta PBNU memecat Amin Said Husni, demi nama baik NU sendiri," pungkasnya.