Gajah TNTN Mati Diracun dan Gading Dicuri, Begini Kronologinya

Gajah-Rahman.jpg
(Instagram/@btn_tessonilo)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Nasib malang menimpa seekor Gajah Sumatera (elephas maximus sumatrensis) bernama Rahman di camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan.

Gajah Rahman mati setelah berjuang menahan racun yang menggerogoti tubuhnya. Gajah berusia 46 tahun tak tertolong meski sempat ada upaya pertolongan dari tim flying squad Taman Nasional Tesso Nilo di hari Gajah Rahman ditemukan, Rabu 10 Januari 2024.

Mirisnya, satu gading sebelah kiri sudah hilang akibat dipotong menggunakan benda tajam sampai ke pangkal gading. Sedangkan organ-organ pencernaan dan organ dalamnya berwarna pucat dan ditemukan sisa buah pepaya serta serpihan serbuk berwarna hitam yang diduga racun.

Dugaan keracunan ini sesuai dengan hasil diagnosa dokter hewan dan tim medis. Tim telah melakukan nekropsi pada hari Kamis, 11 Januari 2024. Tubuh Gajah Rahman Saat ini telah dikuburkan, dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh tim kepolisian. 

Berdasarkan kesaksian mahout gajah Rahman bernama Jumadi, pada hari Rabu itu seperti basa dirinya hendak menjemput gajah Rahman dari dalam kawasan hutan untuk melakukan rutinitas harian.



Saat Jumadi memanggil dan hendak memberikan makanan, Rahman tidak memberikan respon seperti biasa. Setelah dilihat lebih dekat, gajah Rahman sudah dalam kondisi tergeletak lemas dengan gading sebelah kiri yang sudah terpotong dan hilang.

Jumadi segera melaporkan kondisi gajah Rahman ke koordinator mahout dan Kepala SPTN Wilayah I LKB, Didin Hartoyo. Tanpa menunggu, kepala SPTN dan petugas di lapangan berkoordinasi dengan dokter hewan BBKSDA Riau untuk penanganan awal gajah Rahman.

Tim flying squad Taman Nasional Tesso Nilo segera memberikan pertolongan dipandu oleh dokter hewan dari tim medis BBKSDA Riau. Tim juga berkoordinasi dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ukui untuk olah TKP awal dan mengumpulkan keterangan.

Telah dilakukan berbagai upaya penyelamatan seperti memberikan obat pencahar (norit) melalui mulut menggunakan selang, memberikan susu melalui mulut dengan menggunakan selang, mencuci anus, dan memberikan asupan berupa gula cair melalui mulut dengan selang.

Namun sayang, gajah Rahman tidak tertolong dan dinyatakan mati pukul 15.55 WIB di hari yang sama. Setelah terkonfirmasi mati, Gajah Rahman langsung mendapatkan tindakan nekropsi atau pembedahan oleh tim medis.

Gajah Rahman merupakan seekor Gajah Sumatera yang ditemukan di Pulau Gadang pada tahun 1995. Gajah Rahman dibawa ke Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo untuk dilatih sebagai garda terdepan mitigasi konflik satwa di TNTN. 

Kematian Gajah Rahman menjadi pukulan berat dan kesedihan mendalam bagi Taman Nasional Tesso Nilo. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi 9 ekor.