(istimewa)
(istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Provinsi Riau memiliki 134 Desa Wisata yang tersebar di 12 kabupaten/kota. Desa wisata dibentuk sebagai lokasi yang mendorong lahirnya industri kreatif masyarakat dan usaha pelestarian alam berkelanjutan.
Tidak hanya itu, pembentukan Desa Wisata memberikan potensi terbentuknya kantong-kantong perekonomian daerah bagi desa tersebut. Yakni dengan menarik minat wisatawan melalui lokasi wisata, fasilitas pendukung, akomodasi, serta tradisi dan budaya di desa.
Oleh karenanya, Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau, Eni Sumiarsih, mengatakan pembangunan dan pengembangan Desa Wisata harus dimulai dari meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"Kalau kita ingin Desa Wisata itu lebih berkualitas dan bisa dijadikan penggerak ekonomi masyarakat, maka penting untuk membentuk SDMnya," ujarnya.
Menurutnya, SDM pada Desa Wisata itu harus memiliki inovasi dan kreativitas untuk meningkatkan daya tarik wisata di desanya.
Baca Juga
"Perlu diciptakan inovasi oleh teman-teman penggerak desa wisata agar membuat paket wisata, seperti referensi tempat liburan. Kemudian, adanya produk unik UMKM, eduwisata, dan voluntourism (Volunteer Tourism). Diharapkan, penggerak desa wisata itu bisa terus mengembangkan potensi di kawasannya," jelasnya.
Master Asesor Pariwisata, Osvian Putra lebih lanjut memaparkan, desa wisata bisa berkembang jika didukung oleh ekosistem pariwisata. Misalnya bersinergi dengan biro perjalanan yang ada di Riau.
"Biro perjalanan di Riau jumlahnya tidak kurang dari 300 perusahaan, dapat ikut mendukung dan mempromosikan. Kemudian, bisa menjadikan desa wisata yang ada di Riau sebagai destinasi produk yang mereka jual. Saya yakin desa wisata ini akan maju dan berkembang," jelasnya.
Selain itu, ia meminta pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan, bisa juga memberikan dukungan melalui kebijakan. Dengan melibatkan sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD hingga tingkat SMA/SMK untuk mengunjungi destinasi desa wisata di Riau.
"Demikian pula misalnya dengan adanya dukungan kebijakan pemerintah daerah. Misalnya Dinas Pendidikan, mengarahkan kunjungan study tour atau kunjungan lapangan atau study tiru siswanya ke desa-desa wisata. Ini pasti akan membantu desa wisata untuk maju," pungkasnya.