Dokter dan Nakes Kewalahan Tangani Pasien Program UHC di Pekanbaru

Kadiskes-Riau-zaini.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Ribuan warga Kota Pekanbaru sudah menikmati layanan kesehatan lewat program Universal Heatlh Coverage (UHC) sejak diluncurkan pada Juli 2023 lalu.

Warga Pekanbaru mengakses layanan berobat gratis mulai dari puskesmas hingga ada yang dirujuk ke rumah sakit. Apalagi fasilitas layanan gratis ini sudah terintegrasi dengan sejumlah fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta.

 

Pasien yang mengakses puskesmas mengalami peningkatan kunjungan. Jumlah pasien harian membludak hampir merata di 21 puskemas yang ada di Kota Pekanbaru.

 

"Membludaknya pasien merata terjadi di seluruh puskemas," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, Selasa 21 November 2023.

 

Ia menyampaikan, rata-rata peningkatan jumlah pasien di puskesmas mencapai sepuluh persen. Ada yang menerima pasien dalam sehari berkisar 100 hingga 150 orang di seluruh puskesmas.

 

"Bahkan ada si sejumlah puskesmas yang melayani dua ratus hingga dua ratus lebih pasien dalam sehari," ujarnya.



 

Dirinya menyadari ada sejumlah puskemas mengeluhkan kondisi ini karena terbatasnya dokter maupun tenaga kesehatan. Keterbatasan ini terjadi karena pada saat bersamaan puskemas sedang menjalani proses akreditasi.

 

Zaini menilai meningkatknya jumlah pasien bukanlah prestasi. Ia mendorong agar ada upaya promosi kesehatan sebagai cara promotif dan preventif mencegah gangguan kesehatan.

 

Adanya upaya ini tentu mencegah angka masyarakat yang terserang penyakit. Mereka juga harus mencegah meningkatkannya angka mortalitas atau kematian di sekitar puskemas akibat penyakit.

 

"Inilah yang mesti dilakukan oleh kepala puskemas, jangan bangga kalau banyak pasien. Justru mungkin program promkes kita belum optimal," ujarnya.

 

Dalam program UHC, ada 144 jenis penyakit yang ditanggung untuk layanan ini. Masyarakat cukup membawa KTP saat berobat di layanan kesehatan yang ada di Pekanbaru.