RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Sejumlah bahan pokok bisa diperoleh masyarakat dengan harga miring atau lebih murah dari pasaran di pasar murah.
Disketapang) Kota Pekanbaru, menargetkan menggelar pasar murah di 22 daerah rawan pangan. GPM ini sebelumnya sudah di gelar di lima wilayah rawan pangan.
Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan Disketapang Pekanbaru, Dinal Husna, menyebut GPM bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menekan harga sejumlah komoditas yang tinggi di pasaran.
"Target kita sebelum natal dan tahun baru nanti, gerakan pangan murah atau GPM sudah digelar di 22 daerah rawan pangan yang ada di kota pekanbaru," ujarnya, Senin 20 November 2023.
Menurutnya, adanya GPM selalu mendapat respon yang baik dari masyarakat. Hal ini ditandai dengan selalu habisnya seluruh komoditi yang dijual.
"Seperti cabai, bawang merah, beras dan juga minyak goreng dan telur itu selalu habis tidak bersisa. Antusias masyarakat tinggi," sebutnya.
Masyarakat bisa membeli beras SPHP hanya dengan harga Rp 53 ribu. Harga ini lebih murah dari beras yang dijual di pasar seharga Rp 58 ribu per kilogram.
Selain itu, di GPM masyarakat juga bisa membeli sejumlah komoditas lainnya. Seperti bawang Rp15 ribu per kilogram, minyak goreng Minyakita Rp 13 ribu, dan gula pasir Rp 14 ribu.
Dinal menyampaikan, dalam beberapa bulan terakhir GPM sudah diselenggarakan di beberapa daerah rawan pangan. Antara lain di Kelurahan Bencah Lesung, Sialang Rampai, Pebatuan serta Kelurahan Tuah Negeri.
Ia menyebut, meski komoditi yang dijual di GPM tidak bisa mengoreksi harga pasar, setidaknya masyarakat sekitar bisa terbantu untuk memenuhi kebutuhan hariannya.
Pihaknya sudah melaksanakan survei lapangan terhadap harga sejumlah komoditas. Mereka pun memastikan harga kebutuhan pangan yang tersedia di GPM jauh di bawah harga pasar.