RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kota Pekanbaru saat ini masuk musim penghujan. Beberapa pemukiman masyarakat bahkan tergenang air ketika hujan melanda dengan intensitas sedang hingga deras.
Seperti terjadi di pemukiman Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, Jumat, 17 November 2023. Air yang menggenangi pemukiman masyarakat akibat luapan drainase di sekitar Jalan Datuk Tunggul.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Edward Riansyah mengatakan, berdasarkan masterplan penanganan banjir, terdata ada sekitar 300 permasalahan yang menyebabkan banjir.
Satu di antara banyaknya penyebab yakni karena drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Sedimen yang ada pada drainase membuat pendangkalan dan tidak mampu menampung debit air saat hujan deras turun.
"Jadi, fokus kita untuk pengerukan sedimen dulu, karena rata-rata sedimentasi semuanya (pendangkalan). Terus alur air ke pembuangan sekunder nya juga banyak yang mati dan rusak," kata Edward Riansyah.
Pihaknya telah menginventarisir drainase yang mengalami pendangkalan. Tim pasukan kuning melakukan pengerukan sedimen untuk memperlancar jalannya air. Sementara untuk drainase yang cukup besar, mereka menggunakan alat berat eskavator mini.
"Kita lakukan pengerukan di beberapa titik, ada di Jalan Arifin Ahmad, Jalan Sudirman dekat Awal Bros, Jalan Puyuh Mas, beberapa titik di Sukajadi, dan di dekat Sungai Batak. Itu titik yang sering terdampak," jelasnya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah provinsi guna mengatasi permasalahan banjir ini. Upaya penanganan jangka pendek, PUPR saat ini melakukan normalisasi drainase dan anak sungai.
Normalisasi dilakukan secara simultan setiap harinya. Mereka mengantisipasi agar tidak terjadi banjir di wilayah rawan banjir dengan normalisasi drainase.