RIAU ONLINE, PEKANBARU - Belum genap satu bulan sejak mantan Gubernur Riau, Syamsuar melakukan pelantikan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, penggantinya Plt Gubernur Riau Edy Natar Nasution, kembali merombak susunan pejabat tersebut.
Hal ini menjadi atensi dari sejumlah pihak. Pasalnya, Plt Gubernur Riau Edy Natar Nasution seolah tidak sinkron dan harmonis dengan kebijakan mantan pasangannya sebagai Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau periode 2019-2024 tersebut.
Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Riau Karmila Sari tak ingin berkomentar banyak. Menurutnya, baik tidaknya proses perombakan susunan pejabat melalui pelantikan dan mutasi beberapa waktu lalu, dapat dipantau dari kinerja pejabat-pejabat yang sudah ditetapkan nantinya.
"Kita lihat saja bagaimana kinerjanya nanti. Nantikan kinerjanya juga akan terpantau di Banggar, dan lain-lain," ujarnya, Senin 13 November 2023.
Disinggung adanya sejumlah pejabat yang harus berpindah posisi meski belum genap satu bulan lalu, baru dilantik, ia menyebut hal tersebut bisa dikatakan cukup lumrah terjadi.
"Saya kira itu hal yang lumrah ya, setiap ada pergantian kepala daerah, beda lagi rombongannya. Saya perhatikan ada yang memang pejabatnya sudah mendekati masa pensiun, kalaupun ada yang tidak, bisa jadi karena beberapa pertimbangan," paparnya.
Pelantikan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengundang atensi. Pasalnya, pelantikan ini terkesan janggal karena ada sejumlah pejabat yang baru seminggu dilantik sudah dilantik lagi untuk menempati posisi berbeda.
Nama-nama tersebut seperti nama Firdaus yang baru saja menjabat sebagai Kepala UPT Samsat oleh Syamsuar, kini dilantik sebagai Kabid Pembinaan Guru di Disdik Riau.
Selain itu, terdapat juga nama Teguh Ikhsan yang dilantik Gubernur Riau Syamsuar pada 31 Oktober 2023 sebagai Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Riau, kini posisinya sudah digantikan oleh Rionaldi Risti yang dilantik oleh Edy Natar Nasution pada Jumat kemarin.
Ada juga nama Slamat Haryadi (Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Kerjasama dan Promosi, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah) yang bernasib seperti Teguh, digantikan oleh Tengku Arif Lukman yang dilantik Edy Natar Nasution.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Hariyanto mengatakan, pelantikan merupakan hal yang biasa bagi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Pelantikan ini berdasarkan evaluasi terhadap kinerja dan rekam jejak pejabat pada posisinya.
"Pelantikan, rotasi, mutasi itu biasa. Itu merupakan penilaian dari pimpinan terhadap rekam jejak kita, jadi kita saja yang menilainya," jelasnya, Jumat 10 November 2023.
Pengamat Politik Aidil mengatakan, pelantikan dan mutasi susunan pejabat pada dasarnya adalah hal yang wajar. Ia menyebut, pada hakikatnya proses mutasi, yang paling penting adalah bagaimana menempatkan orang yang tepat yang sesuai dengan kompetensinya dan posisi jabatannya.
"Dasarnya tentu melalui pertimbangan jabatan dan kepangkatan. Analisis jabatannya sudah objektif atau belum. Atau malah justru subjektif. Salahkah proses itu? Menurut saya tidak ada yang salah. Hanya saja terkesan aneh dipandang oleh publik," pungkasnya.