RIAU ONLINE, PEKANBARU - Seorang murid SDN 82 di Jalan Thamrin, Kecamatan Sail, Pekanbaru, diduga menjadi korban bullying atau perundungan yang dilakukan gurunya.
Akibat perundungan oleh guru berinisial DM tersebut, korban menolak untuk masuk sekolah lagi.
Menurut Amoy, wali murid korban berinisial DM, guru tersebut merundung korban dengan membawa konflik Israel dan Palestina, kemudian diceritakan kepada anak-anak lainnya.
"Awalnya anak saya ini kan bertengkar dengan temannya di sekolah. Akibat pertengkaran itu anak saya diskor tidak boleh masuk sekolah selama satu Minggu," ujar Amoy, Rabu, 1 November 2023.
Selain itu, korban juga dibully teman-teman sekelasnya setelah mendapat cerita dari sang guru.
"Setelah anak saya ini berkelahi, si guru ini bercerita di kelas dan diceritakan kepada anak-anak lain. Sampai-sampai mengaitkan konflik Israel-Palestina," terangnya.
Korban lantas menjadi bahan tertawa murid lainnya di SDN 82 tersebut. Alhasil, DM menolak untuk masuk sekolah dalam beberapa hari terakhir.
"Anak saya mentalnya down, tidak mau masuk sekolah. Kenapa guru tersebut menertawakan anak saya dihadapkan anak-anak lainnya. Kan mentalnya jadi terganggu dan down," ungkapnya.
"Saya saat ini lagi mengurus surat pindah karena DM tidak mau sekolah di sini lagi tapi selalu ditahan oleh wakil kepala untuk jangan dulu," pungkasnya.
Amoy bahkan sudah meminta tanggapan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru. Disdik Kota Pekanbaru akan menyelidiki kasus ini ke SDN 82 Pekanbaru.