Harga Anjlok, Pemilik Biarkan Buah Pinang Rontok di Kebun

Pinang5.jpg
(Riau Online/Annisa Alzikri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Harga komoditas pinang kering di Kota Pekanbaru mengalami penurunan drastis. Masyarakat yang awalnya mengumpulkan pinang untuk dijual ke agen-agen pun mulai berkurang.

Agen penyalur pinang di Jalan Purwodadi, Hendri (47), mengungkapkan turunnya harga pinang di Kota Pekanbaru sudah terjadi sejak 1 bulan belakangan.

"Sekarang harga pinang kering kalau saya beli ke pengepul Rp3.000 per kg. Lalu nanti saya jual kembali ke tempat agennya di Sumatra Barat dan hanya dibeli Rp4.500 per kg. Sebab pinang saat ini murah, makanya saya juga jarang mengantar ke agennya. Karena memang jarang ada yang mau jual hasil pinangnya lagi kesini," ujarnya saat diwawancarai RIAUONLINE.CO.ID, Selasa 24 Oktober 2023.

Ia menyebut, untuk harga pinang yang mahal saat ini berada di Tembilan dengan harga Rp5.000 per kg.

"Kalau di Pekanbaru ini murah makanya tidak mau orang jual, sebab capek dan mereka tidak dapat untung. Capek mencari-cari pinang, mengupas, menjemur hingga mencongkel. Butuh waktu lama untuk mendapatkan pinang kering dan bagus, tapi ya begitu harga jual murah mana ada yang mau," jelasnya.

Hendri menambahkan, padahal dulu pinang sempat mencapai Rp8.000 jika membeli ke pengepul. Lalu bisa dijual ke agen Rp9.000.

"Kalau sekarang orang main telvon dulu kalau pinang murah mana mau mereka jauh-jauh mengantarnya. Kalau pinang mahal seperti dulu orang yang dari pandau saja mau jauh-jauh ngantarnya," katanya.



Sementara, pengepul pinang Jalan Garuda Sakti Km.6, Em (56) mengatakan sudah tidak lagi mengumpulkan buah pinang.

"Sebab sekarang harganya turun drastis dulunya Rp5.000 per kg lalu Rp3.000 per kg sekarang malah Rp2.000 per kg. Makanya saya tidak mau lagi ngumpulkan pinang. Kita ini capek mengumpulkannya, mengupasnya, mengkeringkannya dan mencongkelnya. Masa hanya dibayar Rp2.000 per kg ya kita cuma dapat capeknya saja," katanya.

Ia mengungkapkan, sanking murahnya, bahkan buah pinang miliknya dibiarkan saja rontok dengan sendirinya.

"Harapnya semoga harga pinang naik. Jadi kami bisa kembali mengumpulkan pinang di kebun kami dan bisa menambah pemasukan kebutuhan hidup," tutupnya.

 

Artikel ini ditulis Annisa Alzikiri peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE