RIAU ONLINE, PEKANBARU - Stadion Utama Riau, Jalan Naga Sakti, Kota Pekanbaru, menjadi saksi digelarnya Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012. Pembangunannya juga menggelontorkan anggaran bernilai fantastis.
Setelah perhelatan akbar itu, Stadion Utama Riau kini seakan tidak terawat dengan rerumputan liar hingga semak belukar.
Satu di antara stadion megah di Kota Bertuah kini terbengkalai. Rumput-rumput liar tumbuh subur di sekitar stadion ini.
Abimasarmansyah/RIAU ONLINE
Sampah berserakan, gerbang yang dipenuhi dengan coretan, basement yang digenangi air, hingga bangku-bangku di tribun tampak rusak.
Pagar gerbang untuk memasuki tribun pun patah, serta kerusakan pada bagian toilet. Gorong-gorong atau parit pengeluaran air juga tidak terawat dengan baik.
Abimasarmansyah/RIAU ONLINE
Sementara di luar Stadion Utama Riau, berjejer para pedagang kuliner berbaris rapi sejak memasuki Jalan Naga Sakti. Kini, Stadion Utama Riau pun menjadi pilihan tempat nongkrong anak muda di Kota Bertuah.
Terutama saat akhir pekan, Stadion Utama Riau menjadi tujuan bersantai anak muda Pekanbaru. Tak jarang, Stadion Utama Riau masih jadi pilihan untuk berolahraga.
Abimasarmansyah/RIAU ONLINE
Sayangnya di balik itu semua, Stadion Utama Riau kini juga memiliki sisi gelapnya sendiri. Tidak sedikit pasangan muda memilih tempat ini untuk bermesraan hingga berbuat tak senonoh.
Para pedagang seperti mengambil keuntungan dari fenomena ini. Mereka memberikan fasilitas seperti kursi-kursi sudut di bawah payung besar berukuran pendek untuk pasangan bermesraan.
Sejak memasuki Jalan Naga Sakti hingga di luar area stadion yang ditumbuhi semak belukar berjejer kursi-kursi yang disusun rapi di bawah payung besar berukuran pendek atau disebut payung ceper.
Abimasarmansyah/RIAU ONLINE
Satu di antara pengunjung Stadion Utama Riau, Widya (41), mengaku resah melihat kondisi ini. Ia menyebut kursi sudut yang disusun di bawah payung ceper dijadikan sebagai tempat bermesraan para pemuda.
"Ini kursi-kursi seperti yang bisa kita lihat, banyak bahkan sampai ke dalam sana, tak tampak dari jalan, ditambah payung ceper terkadang menutupi. Berduaan, rangkul-rangkulan entah apa yang dilakukan? Ini meresahkan sebab siang hari aja orang-orang berani apalagi malam hari, bisa jadi lebih parah,” ujar Widya kepada RIAU ONLINE, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Abimasarmansyah/RIAU ONLINE
Meski begitu, sebagian pemuda memilih nongkrong di Stadion Utama Riau karena banyak kuliner yang dijual dengan harga murah. Seperti Raja (25) yang mengaku sering berkunjung ke Stadion Utama Riau. Menurutnya, Stadion Utama Riau ini banyak dipilih untuk nongkrong karena murah. Belum lagi, banyak jenis kuliner yang dijual di sana.
"Saya sering ke sini, sebab harga makan minum murah, terus enak aja duduk melihat hijau-hijau ni sejuk mata, dan dekat sama pusat kota jadi mudah dijangkau,” ujarnya.
Ia menilai Stadion Utama Riau berpotensi menjadi tempat wisata menarik jika dikelola dengan baik. Untuk itu, menurutnya Stadion Utama Riau perlu dibersihkan, dibenahi, dan dilakukan penertiban untuk pemuda-pemuda yang kerap melakukan perilaku mesum.