RIAU ONLINE, PEKANBARU-Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi mulai langka di Riau, namun di beberapa daerah di kota Pekanbaru terlihat pedagang solar eceran di pinggir jalan lintas.
Dari pantauan Riau Online, di Jalan Air Hitam tampak berjejer jeriken berukuran 35 liter yang berisi minyak solar.
Pedagang solar eceran Novita mengatakan, solar miliknya berasal dari luar kota Pekanbaru yaitu Jambi, ia mengaku Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pekanbaru tidak memberikan izin untuk pembelian dengan kuota yang tinggi.
"Kami belanja solar dari luar kota, karena SPBU di Pekanbaru tidak memberikan pembelian yang cukup tinggi," ujarnya, Sabtu 21 Oktober 2023.
"Kami kalau belanja minyak itu butuh banyak, 100 sampai 200 liter, mangkanya gak dikasih sama SPBU," tambahnya.
Menurutnya, SPBU di Pekanbaru sempat memberikan izin pembelian subsidi solar, namun tidak jumlah yang tinggi, bahkan sebelum diberlakukannya transaksi menggunakan QR code.
Lebih lanjut ia mengatakan, selain pembelian dari luar kota, terkadang ia membeli secara ilegal dari supir truk dengan alasan penambahan uang rokok supir truk.
"Kadang kalau gak belanja ke luar kota, kami juga mau beli dari supir truk. Memang ilegal, tapi mau gimana, mereka juga kadang butuh tambahan uang rokok," jelasnya.
Akan tetapi, kata Novita, meskipun belanja dari luar kota, ia tetap menjual dengan harga standar eceran yaitu Rp10 ribu per liter.
"Saya beli dari SPBU seharga Rp6,8 ribu per liter, jadi kalau dijual dengan harga standar eceran Rp10 ribu, saya juga udah beruntung dengan harga segitu dan memang, kami sesama penjual eceran sudah sepakat menjual dengan harga yang sama," pungkasnya.
Artikel ini ditulis Annisa Sona Rohana, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE