Acara Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2023 Berlangsung di MDM BRK Syariah

BRK-Syariah22.jpg
(BRK Syariah)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Provinsi Riau tahun 2-23 dengan tema 'Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera' berlangsung di Menara Dang Merdu (MDM) Bank Riau Kepri (BRK) Syariah, Pekanbaru, Rabu (18/10/2023).

Acara yang dihadiri oleh Gubernur Riau Syamsuar, Kepala OJK Provinsi Riau, Muhammad Luthfi, Ketua FKIJK Riau Fajar Restu Febriansyah, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta lembaga keuangan dan industri keuangan non bank itu juga dimeriahkan dengan penampilan Big Band yang personilnya merupakan karyawan BRK Syariah.

Dalam kesempatan itu, Ketua FKIJK Provinsi Riau, Fajar Restu Febriansyah menyampaikan apresiasi dan selamat atas terselenggaranya Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2023. Komitmen secara kontinyu menjalankan BIK ini menghasilkan program signifikan setiap tahunnya.

"Kami merasa terhormat dapat berkumpul bersama bapak dan ibu semua dalam kesempatan ini. Sinergi ini sebagai sebuah kekuatan terbesar dalam mewujudkan literasi dan inklusi keuangan pada masyarakat secara berkelanjutan," kata Fajar Restu yang juga Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko BRK Syariah.

Fajar Restu juga menyebutkan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif kepada lapisan masyarakat. Dari rangkaian kegiatan BIK ini, masyarakat memiliki informasi serta wawasan terhadap layanan keuangan. Kolaborasi lintas sektoral, lembaga keuangan, pemerintah ini mampu merancang produk keuangan, menumbuhkan kesadaran akan manfaat keuangan inklusif dan mengembangkan produk-produk keuangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Kami percaya dengan kerjasama yang solid, akan mencapai keinginan yang sama melalui kolaborasi yang erat serta menggali potensi teknologi, inovasi dan memperluas cakupan inklusi keuangan," kata Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Riau menutup sambutannya.



Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar juga mendorong adanya gerakan masif dari seluruh industri jasa keuangan (IJK) dan stakeholder terkait untuk mengejar target 90 persen literasi dan inklusi keuangan tahun 2024.

Adapun indeks literasi keuangan di Riau sebesar 67,27% merupakan indeks literasi keuangan tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia atau mengalami peningkatan dibandingkan indeks literasi keuangan tahun 2019 yaitu sebesar 43,19%, sedangkan untuk indeks inklusi keuangan sebesar 85,19%.

"Kami yakin, tingginya indeks literasi dan inklusi keuangan akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengurangan, hingga kesenjangan sosial antar daerah. Akhir dari semua ini, adalah kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 ini sudah dimulai sejak Mei 2023 lalu. Kepala OJK Provinsi Riau, Muhammad Luthfi optimis inklusi dan literasi keuangan akan naik, lewat serangkaian kegiatan tersebut.

Kata Muhammad Lutfhi, perkembangan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat di Indonesia dan menunjukan adanya peningkatan. Hasil SNLIK 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, naik dibanding tahun 2019 yang hanya 38,03 persen.

Sementara indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen meningkat dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19 persen. “Hal tersebut menunjukkan gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16 persen di tahun 2019 menjadi 35,42 persen di tahun 2022,” katanya.

Sementara itu, untuk Provinsi Riau, indeks literasi keuangan menjadi sebesar 67,27% yang merupakan indeks literasi keuangan tertinggi dibandingkan seluruh provinsi di Indonesia atau mengalami peningkatan dibandingkan indeks literasi keuangan tahun 2019 yaitu sebesar 43,19%, sedangkan untuk indeks inklusi keuangan sebesar 85,19%.

"OJK dan seluruh Industri Jasa Keuangan berkomitmen untuk mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional. Tahun 2023, Kami mencoba dengan cara yang lebih efektif untuk tingkatkan literasi dan inklusi dengan menyelenggarakan secara serentak di 12 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau dengan waktu yang bersamaan,” tambahnya.