RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dua oknum Satpol PP Kota Pekanbaru terlibat tindak kejahatan. Hingga awal September 2023, anggota Satpol PP Kota Pekanbaru diduga telah melakukan pungutan liar (pungli) sampai penganiayaan terhadap warga.
Komandan Pleton (Danton) Satpol PP Kota Pekanbaru, berinisial AS, diduga memungut sejumlah uang terhadap rekannya yang kini sudah mengundurkan diri dari Satpol PP Pekanbaru.
Korban, ZM, mengaku telah beberapa kali menyetor sejumlah uang kepada AS. Bukan hanya dirinya, ZM menyebut rekan sesama anggota Satpol PP Kota Pekanbaru juga dimintai uang oleh AS.
"Saya sudah beberapa kali lakukan penyetoran ke atas (AS-red). Terakhir saya mengirim uang sebesar uang 1 juta rupiah pada bulan Februari lalu, buktinya masih saya simpan. Saya beberkan ini karena masih banyak kawan yang diperlakukan sama. Saya merasa kasihan saja dengan kawan yang masih aktif," jelas ZM, Jumat, 28 Juli 2023 lalu.
ZM pun akhirnya memutuskan untuk berhenti dari Satpol PP Kota Pekanbaru lantaran tidak mampu lagi menahan praktik pungli yang dilakukan AS. Bersamaan dengan keputusannya ini, ZM membongkar pungli.
ZM berharap Satpol PP Kota Pekanbaru bertindak tegas dalam mengatasi masalah ini. Sehingga, tidak ada lagi oknum yang melakukan pungli maupun korban.
"Oleh karena itu saya mengundurkan diri jadi Satpol PP Kota Pekanbaru, kalau dipikir berapa lah gaji saya di sini," ungkapnya.
Selain ZM, anggota Satpol PP aktif berinisial AI, juga membenarkan adanya praktik pungli yang diduga dilakukan AS. Ia mengaku tidak tahu tujuan AS meminta dirinya dan rekan-rekannya yang lain menyetorkan uang.
"Benar, memang ada setor ke atas, kami tidak tahu itu uang untuk apa, dan diserahkan ke siapa, yang jelas memang pasti adanya. Biasanya kalau kita tidak masuk (izin atau alfa) selalu disuruh menyetor (kalau bahasa Danton disuruh mencari Peluru)," ucap AI.
"Kita ini serba salah bang. Dilaporkan kita takut dipecat. Karena kita masih butuh kerja buat keluarga kita bang. Kebetulan sekali abang mencari kebenaran yang lain," tutup AI.
Tak berhenti pada kasus pungli, seorang oknum Satpol PP Kota Pekanbaru kembali terlibat tindak kriminal. AS diduga melakukan penganiayaan terhadap warga bernama Erwin Bakara di Jalan SM Amin, Pekanbaru, Minggu, 10 September 2023.
Sementara, belum ada kejelasan terkait kasus ini. AS saat ini belum ditangkap dan masih dalam pencarian polisi.
"Pelaku masih kita lakukan pencarian," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, Senin, 9 Oktober 2023 lalu.
Sementara itu, Kasatpol PP Pekanbaru, Zulfahmi, hingga kini masih bungkam. Zulfahmi belum memberikan keterangan terkait dugaan penganiayaan yang menyeret anak buahnya.
Hingga saat ini, Zulfahmi belum menanggapi pesan WhatsApp maupun telepon dari RIAU ONLINE sejak dihubungi pada Kamis, 12 Oktober 2023.
Sebelumnya, kuasa hukum korban, Mirwansyah menyebut AS diduga kuat terlibat dalam penganiayaan yang menyebabkan kliennya mengalami patah tulang hidung.
"AS ikut terlibat, oknum anggota Satpol PP. Coba tanya kepada Kasatpol PP,” tegas Mirwansyah.