RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat total kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dengan Pneumonia sampai saat ini mencapai 618 orang.
Mirisnya, dari total kasus tersebut paling banyak yang mengalami ISPA Pneumonia masih usia anak-anak. Total jumlahnya mencapai 604 orang anak-anak.
Kebanyakan pasien ISPA merupakan anak di bawah lima tahun atau balita. Jumlah anak di bawah lima tahun yang mengalami ISPA dengan Pneumonia mencapai 575 orang.
"Kasus ISPA di Kota Pekanbaru didominasi anak-anak, kita imbau agar orangtua mengurangi aktivitas anak di luar rumah," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy, Senin 9 Oktober 2023.
Kondisi ini, kata dr Zaini, lantaran kabut asap masih melanda kota akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kualitas udara di kota ini juga masih berada di level kuning atau tidak sehat.
Diskes Kota Pekanabru sudah menyampaikan agar puskesmas menyediakan ruangan khusus bagi pasien ISPA. Hal ini untuk mempercepat akses layanan kesehatan bagi pasien ISPA yang terkena dampak kabut asap.
"Anak-anak, ibu hamil dan lansia rentan kena dampak kabut asap. Nantinya bakal disediakan ruangan khusus ISPA di puskesmas," ungkapnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mencatat ada 220 titik panas di Riau, Senin, 9 Oktober 2023. Penyumbang titik panas terbanyak ada di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dengan 182 titik titik panas.
Selain di Inhu, BMKG juga mencatat titik panas di Kabupaten Indragiri Hilir dengan 15 titik. Titik panas juga berada di Kuantan Singingi (Kuansing) dengan 9 titik panas, Pelalawan 8 titik panas, Kampar dan Bengkalis masing-masing 2 titik panas, serta satu titik panas di Kepulauan Meranti.