RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kondisi udara di Provinsi Riau saat ini tidak sehat lantaran bercampur dengan kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kabut asap juga membuat jarak pandang terbatas.
Selain karhutla yang di Bumi Lancang Kuning, kebakaran lahan di provinsi tetangga, Jambi dan Sumatera Selatan, diduga turut memperkeruh udara di Riau.
Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, menyebut kabut asap yang memenuhi udara Riau merupakan kabut asap kiriman.
"Kabut asap kiriman dari provinsi tetangga seperti Jambi dan Palembang. Karena kondisi karhutla terbesar di sana," sebut Irjen Iqbal.
Irjen Iqbal tak menampik bahwa karhutla masih terjadi di Riau, namun segera diatasi sehingga tidak terlalu parah.
"Saat ada karhutla di Riau, saya perintahkan tim segera turun ke lokasi. Alhamdulillah hari ini hujan semoga kabut asap segera hilang," pungkasnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih mendeteksi ribuan titik panas (hotspot) di Sumatera Kamis pagi.
Forecaster on Duty BMKG stasiun Pekanbaru, Mia Vadilla, menyebut sebanyak 1.001 titik panas tersebar di delapan wilayah di Sumatera.
Khusus Riau, sebanyak 18 titik panas tersebar di 6 wilayah dengan sebaran terbanyak di Rokan Hulu, yakni 8 titik.
"Bengkalis 4 titik, Pelalawan dan Indragiri Hilir masing-masing 2 titik serta Siak dan Indragiri Hulu masing-masing 1 titik," tukasnya.
Sedangkan titik panas terbanyak terpantau berada di Sumatera Selatan dengan 733 titik.